Pesawat Amfibi Buatan Tiongkok Berhasil Lalui Uji Coba Terbang Perdana

Senin, 27 Juli 2020 – 15:10 WIB
Penampakan pesawat amfibi buatan China AG600 Kunlong. Pesawat tersebut mampu menjalankan misi pemadaman karhutla, pengamanan wilayah bahari, dan kegawatdaruratan. Foto: ANTARA/HO-ChinaNews/mii

jpnn.com, SHANDONG - Pesawat amfibi buatan Tiongkok, AG600 berhasil melakukan penerbangan perdananya dari lepas pantai Kota Qingdao, Provinsi Shandong, Minggu (26/7). Pesawat berukuran besar ini sangat cocok untuk menjalankan misi pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Keberhasilan penerbangan perdana menjadi pembuka jalan bagi pesawat tersebut untuk menjalani uji coba lanjutan agar layak disebut sebagai pesawat amfibi.

BACA JUGA: Konsulat Amerika Ditutup, Warga Tiongkok Khawatir

Pesawat tersebut bertolak dari lepas pantai Qingdao pukul 10.18 waktu setempat (09.18 WIB) untuk menyelesaikan uji terbang perdana selama 31 menit.

Produsen pesawat, AVIC menganggap uji coba penerbangan dari lepas pantai tersebut merupakan langkah besar dalam pengembangan pesawat amfibi berukuran besar setelah terbang perdana dari waduk pada 2017 dan 2018.

BACA JUGA: Kasus COVID-19 Tiongkok Terus Bertambah, Daerah Otonomi Uighur Pusat Penyebaran Baru

AG600 bersama pesawat angkut berbadan lebar Y-20 dan pesawat penumpang berlorong tunggal C919 menjadi bagian proyek utama keluarga pesawat berukuran besar yang dikembangkan secara mandiri di Tiongkok.

Pesawat AG600 yang diberi nama Kunlong itu juga mampu menjalankan misi pengamanan wilayah laut dan melaksanakan tugas kegawat daruratan.

BACA JUGA: Inggris Resah Melihat Aktivitas Tiongkok dan Rusia di Luar Angkasa

Untuk melakukan persiapan lepas landas perdana di tengah samudera, AVIC telah menjalani serangkaian uji coba di tengah laut agar para awaknya familiar dengan lingkungan udara dan laut.

Tim pengembangan dan tim uji terbang telah memaksimalkan fungsi pesawat, melatih para pilot, dan berbagai persiapan uji terbang dari kawasan perairan.

Pesawat amfibi mampu lepas landas dan mendarat di atas tanah dan air. Dengan daya jelajah dan kemampuan terbang yang memadai, AG600 dapat melakukan tugas antar-jemput secara efisien antara lokasi kebakaran dan sumber air.

Dalam sekali terbang, pesawat tersebut mampu mengangkut 12 ton air dan menyiramkannya ke area lahan seluas 4.000 meter persegi.

Menurut AVIC, selain pemadam kebakaran dan penyelamatan air, pesawat AG600 dapat dimodifikasi dengan lebih banyak fasilitas agar memenuhi persyaratan misi khusus penggunanya, menurut AVIC.

AVIC akan memfasilitasi pengembangan lebih lanjut dari proyek AG600. Tim pengembangan akan fokus pada pesawat AG600 tipe pemadam kebakaran yang diharapkan rampung pada tahun 2023.

AG600 dirancang mampu beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca dan lingkungan.

Dalam misi penyelamatan, pesawat tersebut mampu melakukan pencarian korban kecelakaan karena bisa terbang rendah di atas air.

Bahkan pesawat tersebut mampu menyelamatkan hingga 50 orang di setiap misi penanganan kecelakaan bahari. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler