Pesawat Boeing Pengintai Dikerahkan Bantu Cari Kapal LCT XX yang Hilang di Papua

Selasa, 23 Juli 2024 – 18:03 WIB
Tim SAR gabungan saat mengadakan rapat koordinasi pencarian kapal LCT Citra XX yang hilang kontak dalam perjalanan dari Timika ke Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Selasa (23/7/2024). ANTARA/HO-Basarnas.

jpnn.com - JAKARTA - Pencarian Kapal Landing Ship Tank (LCT) Cita XX yang mengangkut bahan pembangunan Base Tranceiver Station Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BTS Bakti Kominfo), yang hilang kontak saat berlayar di sekitar perairan Timika-Yahukimo, Papua, masih terus dilakukan.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengerahkan satu unit pesawat Boeing 737-200 surveillance atau pengintai untuk membantu proses pencarian Kapal LCT Cita XX yang hilang kontak tersebut.

BACA JUGA: Kapal yang Mengangkut Material BTS Bakti Kominfo Hilang Kontak di Perairan Papua, Tim SAR Dikerahkan

Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso mengatakan bahwa pesawat surveillance milik TNI Angkatan Udara tersebut diagendakan mulai melakukan penyisiran di sekitar perairan Timika- Asmat pada operasi SAR hari keempat.

Hanya saja, dikarenakan cuaca saat ini masih hujan dan berkabut, sehingga Tim SAR Gabungan masih bersiaga di Bandara Mozes Kilangi Timika.  "Operasi SAR gabungan akan segera dilakukan bila kondisi cuaca sudah kembali membaik," katanya di Jakarta, Selasa (23/7).

BACA JUGA: Tim SAR Gabungan Susuri Rute Pesawat Smart Air yang Hilang Kontak di Malinau

Dia menjelaskan pengerahan pesawat Boeing 737-200 pengintai tersebut berdasarkan pertimbangan Basarnas dan TNI AU. Tim SAR berharap operasi pencarian bisa lebih berkemajuan setelah mengerahkan pesawat yang mempunyai kelengkapan instrumen peralatan canggih dan kamera beresolusi tinggi tersebut.

Dengan begitu, setiap lokasi yang patut diyakini menjadi keberadaan Kapal LCT Cita XX akan terlihat lebih jernih dan bisa segera ditemukan. Laporan dari Tim SAR Gabungan di lokasi mendapati kondisi perairan laut di Papua yang tak menentu membuat upaya operasi SAR tergolong sulit dilakukan bila hanya menggunakan perangkat pemantauan udara biasa.

BACA JUGA: 3 Orang Ini Dicekal KPK Terkait Korupsi Pengadaan Truk di Basarnas

Pada sisi lain, Edy memastikan operasi dengan penyisiran perairan laut dalam di sekitar Timika-Asmat juga masih terus dilangsungkan hingga saat ini menggunakan Kapal KRI Teluk Lada 521.

Sebelumnya diberitakan, Basarnas menerima laporan terkait kapal LCT Cita XX yang hilang kontak dalam perjalanan dari Timika ke Lokpon, Kabupaten Yahukimo,  pada Jumat 19 Juli 2024.

Kapal dengan 12 kru pelayaran itu membawa bahan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dengan tujuan ke Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan dan dijadwalkan tiba pada Kamis (18/7).

Kantor SAR Timika menghimpun dari ke-12 kru kapal tersebut diketahui bernama Dedi Irawan (mualim), M Arif Efendi, Haikal, Rusli, Agiera, Nimrot, Lukman Hakim, Samsudin, Asmoro, Suherman, Alhakim, dan Junaidi (selaku nahkoda). (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler