jpnn.com, BEIJING - Presiden China Xi Jinping mengeluarkan instruksi aksi darurat terkait insiden kecelakaan pesawat penumpang milik maskapai China Eastern Airlines di Daerah Otonomi Guangxi, Senin sore.
Lakukan tindakan secepatnya sesuai mekanisme tanggap darurat, upayakan pencarian dan penyelamatan tanpa kenal lelah, dan lakukan penanganan yang patut setelah kejadian, demikian bunyi instruksi Xi yang beredar di media-media China.
BACA JUGA: Pesawat Boeing 737 Berisi 132 Orang Jatuh di Hutan China
Dewan Negara menindaklanjuti instruksi tersebut dengan menunjuk beberapa pejabat untuk menangani peristiwa tersebut, mengidentifikasi penyebab kecelakaan, dan memperkuat penyelidikan bencana sektor penerbangan sipil untuk menjamin keamanan operasional penerbangan dan nyawa penduduk di masa-masa yang akan datang.
Perdana Menteri Li Keqiang menyerukan upaya segera untuk pencarian dan perawatan korban luka serta menenangkan keluarga korban.
BACA JUGA: AS Gunakan Strategi NATO di Asia, China Bakal Tiru Aksi Rusia?
Pemimpin kabinet China itu juga mendorong departemen terkait untuk mengidentifikasi secara cermat penyebab kecelakaan dan segera mengambil tindakan untuk memperkuat sistem keamanan penerbangan sipil.
Badan Penerbangan Sipil China (CAAC), Kementerian Kegawatdaruratan, dan beberapa departemen terkait mengirimkan satuan tugas ke lokasi kecelakaan.
BACA JUGA: China Mendominasi Daftar Orang Tajir, Amerika dan India Kalah Jauh
Pesawat jenis Boeing-737 bernomor penerbangan MU-5735 rute Kunming-Guangzhou jatuh di atas perbukitan Guangxi di wilayah selatan China sekitar pukul 14.00 waktu setempat (13.00 WIB).
Sebanyak 132 orang penumpang dan kru belum diketahui nasibnya sampai saat ini.
Sekitar pukul 15.00, Brigade Pemadam Kebakaran Kota Wuzhou dikerahkan ke lokasi kecelakaan di wilayah Kabupaten Tengxiang, Guangxi.
"Kami telah mengirimkan 25 alat pemadam kebakaran dan 117 petugas ke lokasi. Namun lokasi kejadian sangat terpencil di atas perbukitan, alat pemadam tidak bisa menjangkau dan petugas mendaki ke lokasi kejadian," kata seorang pejabat Brigade Pemadam Kebakaran Wuzhou seperti dikutip laman berita lokal.
Insiden tersebut merupakan kecelakaan udara terburuk di China sejak peristiwa jatuhnya pesawat di Yinchun, Provinsi Heilongjiang, pada 2010.
Otoritas penerbangan China pada 19 Februari 2022 merilis bahwa waktu penerbangan sipil yang aman berhasil melampaui 100 juta jam, catatan terbaik dalam sejarah industri. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil