jpnn.com, KEPRI - TNI AU menindak tiga awak pesawat type DA62 dari Johor, Malaysia, yang melintasi teritorial Republik Indonesia di wilayah Batam tanpa izin.
Mereka terancam terkena denda Rp 5 miliar.
BACA JUGA: Detik-Detik TNI AU Memaksa Pesawat Asing Mendarat
Kepala Dinas Operasi Landasan Udara Hang Nadim Mayor Lek. Wardoyo menjelaskan denda tersebut berdasarkan Pasal 10 ayat 2 Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengamanan Wilayah Udara RI.
"Pesawat udara sipil asing tidak berjadwal yang terbang ke dan dari atau melalui wilayah udara harus memiliki izin diplomatik, izin keamanan, dan persetujuan terbang," kata Wardoyo di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (14/5).
BACA JUGA: Bamsoet Apresiasi Aksi P3AU Berkolaborasi dengan TNI AU & FKPPI Adakan Vaksin Booster
Dari aturan tersebut, lanjutnya, maka setiap orang yang melanggar Pasal 10 ayat 2 dikenakan sanksi administratif berupa denda paling banyak Rp 5 miliar.
"Saat ini mereka sudah kami amankan di safe house, sementara ini diproses untuk pemberkasannya. Tadi juga sudah dilakukan tes PCR," tambahnya.
BACA JUGA: Dirgahayu TNI AU, Catatan soal Alutsista Masa Kejayaan AURI Tempo Dulu
Sementara terkait perlindungan terhadap ketiga awak pesawat tersebut, dia mengatakan mereka hanya dimintai untuk melengkapi berkas saja.
"Pemberkasannya itu melalui operator yang ditunjuk sebagai perwakilan Indonesia. Setelah selesai pemberkasan dan lain-lain, baru nanti kami izinkan lagi untuk terbang," katanya.
Pada Jumat (13/5), TNI Angkatan Udara memerintahkan pesawat asing dari Johor, Malaysia, untuk mendarat di Bandara Hang Nadim Kota Batam, Kepulauan Riau, karena memasuki wilayah teritorial NKRI tanpa izin.
Pesawat kalibrasi itu membawa tiga orang awak, yang semuanya merupakan warga negara Inggris. Saat ini, ketiganya sudah diamankan di safe house di kawasan Bandara Hang Nadim. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpin Upacara HUT TNI AU, Marsekal Fadjar Ingatkan Pesan Jokowi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga