Pesawat Latih Jatuh, Dua Tewas

Jumat, 29 April 2011 – 06:22 WIB

SLEMAN - Diduga karena tali pengait yang menarik glider terlepas sebelum waktunya, pesawat latih capung Glider milik TNI AU terjatuh di areal perkebunan tebu di Dusun Wotgaleh, Sendangtirto, Berbah, Sleman, Kamis (28/4)Kejadian yang mengakibatkan jatuhnya dua korban tewas itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 15.45

BACA JUGA: Lagi, TKI Tewas di Malaysia



Dua korban tewas adalah Sertu Ninang Siwiono, 40, warga Kalongan, Maguwoharjo, Depok dan Sersan Karbol Habibun Rahman, taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) Jogjakarta.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Pangkalan Landasan Udara (Lanud) Adisutjipto Mayor Yuto Nugroho mengatakan, penyebab jatuhnya pesawat tersebut masih diselidiki
"Pesawat jatuh saat latihan rutin

BACA JUGA: Bocah 3 Tahun Disunat Makhluk Ghaib

Belum diketahui penyebabnya," terangnya
Jasad kedua korban langsung dilarikan ke RS AU Harjo Lukito

BACA JUGA: Waspada! Debit Air Citarum Naik



Salah satu saksi mata, Sawal, 40, yang rumahnya berada di luar areal bandara itu menuturkan, sore itu dirinya sedang menyapu rumahnya mendengar suara seperti benda terjatuh dari atasTidak lama kemudian terdengar benturan sangat keras"Bersama warga lainnya dia kemudian melihat di lokasi kejadian berupa pesawat tanpa mesin sudah terjungkal di semak-semak tebu," katanya"Saya hanya melihat sayap pesawat dengan posisi miring karena terhalang rimbunan tebu," imbuhnya

Sawal menambahkan dirinya sudah terbiasa menyaksikan setiap sore pesawat latih jenis Glider tanpa mesin itu ditarik pesawat jenis Cessna terbangDia melihat kedua pesawat itu mulai terbang sekitar pukul 15.30"Biasanya pesawat terbang dengan ketinggian lebih dari 200 meter baru dilepaskan pengaitnya untuk terbang bebas," lanjut dia

Namun, pada saat kejadian nahas kemarin angin kurang kuat berhembus, sebagaimana biasanya"Pesawat Glider tanpa mesin kan terbang butuh angin, namun kemarin tidak ada angin," paparnya

Sesaat sebelum jatuh, Sawal melihat pesawat Glider itu ditarik pesawat jenis Cessna dari arah barat menuju ke timurDia memperkirakan sesaat sebelum jatuh ketinggian tidak seperti biasanya"Rendah, sekitar seratusan meterBiasanya 200 meter baru di dilepas," terangnya

Dari kesaksian Sawal, kawat baja yang digunakan menarik pesawat Glider itu terlepas di bagian depan"Biasanya pesawat penarik (Cessna) melepaskan tali baja dari GliderTapi kemarin kabel tali baja malah lepas dari depan (Cessna) masih mengikat Glider," terangnyaSelanjutnya karena angin berhembus kurang kencang hingga Glider menukik ke tanah hingga terdengar suara benturan sangat keras

Saksi mata lain menuturkan, sesaat setelah jatuh, pesawat Cessna tetap berlaluBeberapa saat kemudian kembali terbang berputar-putar sekitar lokasi jatuhnya GliderDiduga pesawat itu berputar untuk memberikan petunjuk tim evakuasi ambulan di bawah karena kesulitan menemukan letak jatuhnya korban"Ambulan bolak-balik, kemudian petugas kesehatan menuju tempat pesawat berputar-putar," ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Meski suara benturan cukup keras, namun tidak terlihat ledakan api atau muncul asap"Tidak ada asap, hanya debu saja yang terlihat serta bagian puing pesawat terlempar," kata Sri, 55, pemilik warung soto di sekitar areal kebun tebu tempat jatuhnya pesawat.

Beberapa saat berselang petugas medis serta TNI AU langsung menetralisir lokasi dari kerumunan warga yang ingin menyaksikan pesawat dari dekatSaking ketatnya penjagaan di sekitar lokasi jatuhnya pesawat, tak satupun wartawan yang bisa lolos dari pemeriksaanBahkan anggota polisi yang bermaksud memeriksa pun tidak diperkenankan memasuki titik jatuhnya pesawat.(ron/jpnn/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Siapkan SK Penonaktifan Bupati Lamtim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler