Pesawat Tariku Jatuh dan Terbakar

Terkendala Cuaca, Proses Evakuasi Gagal

Jumat, 05 Oktober 2012 – 00:42 WIB
JAYAPURA - Setelah dipastikan hilang kontak di daerah pegunungan Kabupaten Yahukimo, Rabu (3/10) sekitar pukul 10.51 WIT, akhirnya Kamis (4/10) pagi kemarin sekitar pukul 08.00 WIT pesawat jenis PAC P-750 XSTOL dengan nomor penerbangan PK-RWT milik maskapai Tariku itu ditemukan jatuh di hutan, tepatnya di Kampung Dagi, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, dengan titik koordinat 04.31.88 139 42.08 ET, di ketinggian 8000 di atas permukaan laut.
 
Akibat kejadian ini, kondisi pesawat hancur di bagian depannya dan terbakar dari bagian depan hingga bagian belakang pilot. Pesawat ini tidak hancur lebur, namun di bagian sayap dan ekor juga terlihat ada bagian yang hancur. Sementara mengenai kondisi pilot Kapten Cristian Yus dan seorang penumpang bernama Voles Osu belum bisa dipastikan, karena proses evakuasi gagal akibat terkendala cuaca buruk.
 
Program Manager Tariku Aviation, Robin Hood Ratuntiga kepada wartawan mengatakan, setelah mengetahui informasi bahwa pesawat jenis PAC P-750 XSTOL itu hilang kontak, pihaknya langsung berusaha berkoordinasi dan sudah menurunkan tim untuk melakukan pencarian.
 
"Tim kami bersama Basarnas sudah bertolak menuju Wamena, selanjutnya melakukan pencarian. Alhasil sekitar pukul 08.00 WIT pagi, pesawat MAF berhasil menemukan posisi pesawat yang hilang kontak di Kampung Dagi, Kabupaten Yahukimo," jelasnya sambil berkoordinasi dengan tim SAR di Wamena, Kamis (4/10).
 
Diakuinya, sesuai perkembangan terakhir bahwa proses pencarian sekaligus usaha untuk evakuasi gagal dilakukan dan terpaksa dihentikan sekitar pukul 13.30 WIT dikarenakan cuaca buruk. Namun saat proses pencarian berlangsung, satu tim SAR sudah berhasil diturunkan mendekati lokasi jatuhnya pesawat.
 
Selain itu, tim SAR dibantu masyarakat setempat juga dipastikan telah mendekati lokasi dengan berjalan kaki dan diperhitungkan perjalanan selama kurang lebih 2-3 jam lamanya. "Proses evakuasi gagal karena cuaca buruk, kabut dan hujan sudah mulai turun sehingga evakuasi dihentikan sampai melihat perkembangan besok (hari ini),"katanya.
 
Ditanya kondisi pesawat setelah diketahui posisi jatuhnya, Robin Hood Ratuntiga menjelaskan, pesawat diketahui mengalami terbakar di bagian depan sampai belakang pilot, namun tidak hancur lebur. Pesawat juga diperkirakan masuk awan tebal kemudian menabrak pohon dan akhirnya jatuh.
 
"Kami akan terus memantau perkembangan, khususnya cuaca untuk melakukan evauasi. Karena perubahan cuaca cukup ekstrim terjadi di lokasi kejadian," ucapnya.
 
Robin berharap ada mukjizat bagi pilot maupun penumpangnya, sebab dengan melihat kondisi pesawatnya, sangat kecil kemungkinan bahwa pilot dan penumpangnya bisa selamat.
 
Sekadar diketahui, awalnya pesawat itu terbang dari Bandara Sentani menuju Distrik (Kecamatan) Langda Kabupaten Yahukimo, pada Rabu (3/10) pagi. Dari Langda kemudian terbang menuju Dekai, ibu kota Yahukimo. Setelah itu, pesawat ini terbang lagi lalu menuju Distrik Korupun Kabupaten Yahukimo.
 
Pesawat ini sudah dua kali pulang pergi Dekai ke Korupun untuk membantu masyarakat yang berada di daerah pegunungan itu. Namun ketika hendak kembali ke Dekai, tepatnya pukul 10.51 WIT pesawat itu tidak sampai ke Dekai, dan dinyatakan hilang kontak, hingga akhirnya Kamis (4/10) ditemukan telah jatuh di Kampung Dagi, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. (nal/fud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jual Miras, Minimarket jadi Target Razia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler