jpnn.com - JAYAPURA - Pesawat Caravan Dabi Air PK-PDP tergelincir di Lapangan Terbang Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Kamis (7/12).
Pesawat yang dipiloti Kapten Irela dan Kopilot Hendri itu mengalami kecelakaan saat sampai di area parkir Lapangan Terbang Pogapa.
BACA JUGA: Respons Cepat BPJS Ketenagakerjaan Jombang Layani Ketua RT yang Alami Kecelakaan Kerja
"Pesawat tergelincir karena kondisi landasan yang licin sehingga menabrak bukit yang berada di ujung lapangan terbang," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo dikonfirmasi di Jayapura, Kamis (7/12).
Benny mengatakan pesawat itu terbang dari Nabire sekitar pukul 09.55 WIT menuju ke Distrik Homeyo. Pesawat mengangkut lima penumpang dan sejumlah bahan kebutuhan pokok.
BACA JUGA: Ada yang Bercanda Bawa Bom, Kru-Penumpang Pesawat Pelita Air Heboh
Benny menyebut tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi tiga orang mengalami luka-luka termasuk sang pilot.
"Saat ini korban yang yang mengalami luka-luka dalam penanganan tim medis dan menunggu dievakuasi ke Nabire," ungkapnya.
BACA JUGA: Kondisi Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat PK-SMW Sulit Diidentifikasi
Benny menambahkan hingga kini pesawat Caravan Daby Air masih berada di Lapangan Terbang Pogapa.
Anggota TNI bersama Polri sudah mengamankan pesawat tersebut guna dilakukan investigasi mendalam terkait penyebab kecelakaan itu.
Kepolisian Resor Intan Jaya menangani peristiwa kecelakaan pesawat Caravan Dabi Air PK-DPP di Lapangan Terbang Pogapa tersebut.
Kapolres Intan Jaya AKBP Afrizal Asri dihubungi terpisah mengatakan akibat kejadian tersebut, pesawat mengalami kerusakan pada beberapa bagian seperti baling-baling dan roda depan yang patah.
"Kepolisian sedang menyelidiki kasus ini berkoordinasi dengan pihak maskapai dan pihak bandara untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi sehingga terjadi kecelakaan," katanya.
Selain itu, polisi juga mengambil langkah-langkah preventif untuk menghindari kejadian serupa pada masa yang akan datang.
"Insiden ini menjadi perhatian serius bagi otoritas terkait guna memastikan keamanan penerbangan di wilayah tersebut," pungkasnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi