jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan honorer dari Kabupaten Banyuwangi Mohamad Sanur mempertanyakan niat baik pemerintah dalam rekrutmen PPPK guru 2021.
Dia menilai ada upaya pemerintah memuluskan guru swasta dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) menjadi PPPK.
BACA JUGA: Nilai 717, tetapi Tidak Lolos Formasi PPPK Guru Tahap 2, Pentolan Honorer K2 Ini Kesal!
Itu dilihatnya dari afirmasi kompetensi teknis yang diberikan untuk peserta berserdik sebanyak 500 poin sedangkan guru honorer negeri cuma dikasih afirmasi 75-125 poin.
Sanur mengakui memang ada afirmasi penuh untuk guru honorer 50 tahun ke atas, tetapi itu diperhitungkan pada lapis kedua sehingga tidak semuanya bisa merasakan.
BACA JUGA: Gempa dan Tsunami Setinggi 29 Meter Mengancam Selatan Jatim, Khofifah: Antisipasi Skenario Terburuk
"Kemendikbudristek di bawah Mas Nadiem (Mendikbudristek Nadiem Makarim) ini bikin para guru honorer yang usia lanjut benar-benar sakit hati," kata Sanur kepada JPNN.com, Minggu (19/12).
Dia menyebutkan dalam pengumuman kelulusan PPPK guru tahap 2 pada 16 Desember, banyak guru honorer sepuh yang tidak lolos.
BACA JUGA: Heboh Penemuan Benda Mirip Tank Tempur di Laut Natuna, Pemiliknya Ternyata
Meskipun pengumuman kelulusan PPPK akhirnya diundur lagi pada 21 Desember, Sanur optimistis tidak akan berubah 100 persen karena akan mengganggu kredibilitas Kemendikbudristek.
Dari pengumuman hasil seleksi PPPK guru tahap 2, Sanur juga menemukan fakta guru-guru honorer yang mendekati masa pensiun tidak lulus.
Begitu juga guru honorer negeri yang rata-rata tidak punya sertifikat pendidik (serdik), tersingkir oleh guru swasta dan lulusan PPG.
"Kami sudah yakin peserta berserdik akan berjaya di tes kedua ini dan terbukti, kan. Walaupun pengumumannya diundur lagi, tetapi banyak peserta yang sudah melihatnya," ucap dia.
Dari hasil yang sempat diumumkan itu, kata Sanur, terbukti kecenderungan Nadiem Makarim lebih berpihak kepada guru swasta dan guru berserdik yang usianya masih muda.
Sanur bahkan mempertanyakan di mana hati nurani menteri milenial yang selalu berkoar-koar sangat menghargai para guru honorer tua.
BACA JUGA: Pengumuman PPPK Guru Tahap 2 Berubah-ubah, Nur Baitih: Jangan-Jangan Ada Permainan
"Janganlah menjadi orang yang munafik, Mas Nadiem. Anda meminta kami mendidik siswa agar memiliki karakter mulia, tetapi bagaimana dengan karakter Anda sebagai seorang pemimpin. Mana itu bukti Anda menghargai jasa para guru honorer sepuh," serunya.
Sanur kesal karena Nadiem dinilai lebih menghargai secarik kertas sertifikat pendidik.
Dia pun mempertanyakan apakah layak secarik kertas itu disandingkan derajatnya dengan masa pengabdian putra-putri bangsa selama puluhan tahun?
BACA JUGA: Wakapolda Jabar hingga Kombes Erdi Chaniago Dimutasi, Apa Jabatannya Sekarang?
"Tanya mantan guru-guru Anda yang telah menjadikan Anda menteri. Tanyakan, apakah mereka sudah berserdik saat mendidik Anda! Kok semudah itu Anda membuang jasa para guru honorer sepuh," ucap Sanur. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad