Peserta Konvensi Demokrat Terikat Kode Etik

Senin, 12 Agustus 2013 – 02:03 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Peserta konvensi penjaringan calon presiden (capres) Partai Demokrat (PD) akan diikat dengan sebuah kode etik. Mereka diwajibkan mematuhi kode etik tersebut.

"Kandidat harus tandatangan dan menjalankan kode etik konvensi," ujar Sekretaris Majelis Tinggi PD Jero Wacik dalam jumpa pers di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (11/8).

BACA JUGA: Gelar Konvensi, Optimis Raup Suara di Atas 15 Persen

Jero menjelaskan, jika peserta konvensi melanggar kode etik maka ia akan mendapatkan hukuman. "Komite konvensi akan berikan sanksi kepada kandidat yang melanggar kode etik yang ditandatangani," ucapnya.

Menurut Jero, sudah ada 10 orang yang tertarik untuk ikut konvensi penjaringan capres partainya. Dari 10 nama itu ada yang merupakan kader partai lain. "Ada (kader partai lain). Ini belum boleh disebut karena ada kode etik. Kita tidak boleh menyebut dulu," ucap Jero.

BACA JUGA: ‪ Libatkan Nonkader di Konvensi, PD Bisa Dicap Partai Gagal

Ia menyatakan, 10 orang itu sudah serius untuk ikut konvensi partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. "Beliau-beliau sudah mengatakan untuk menjalani. Nanti komite akan menghubungi," kata Jero.

Di tempat yang sama, Sekretaris Komite merangkap anggota Komite Konvensi Suaidi Marrasabessy menyatakan, sudah ada konsep awal kode etik. Setelah jadi, kode etik itu akan disampaikan kepada peserta konvensi. "Iya nanti disampaikan. Nanti kan dia (peserta) tanda tangan di atas materai," ujar Suaidi.

BACA JUGA: Ini Alasan PD Tunjuk Maftuh Jadi Ketua Komite Konvensi

Menurutnya, peserta konvensi tidak dapat mengganggu gugat kode etik. Sebab, rumusan dalam kode etik itu sudah bersifat mutlak. "Peserta tidak ada tawar menawar dalam persoalan rumusan. Kalau kemudian mereka melihat rumusan itu terlalu berat, itu adalah hak mereka," ujar Suaidi.

Ia belum bisa menyampaikan poin-poin dalam kode etik itu. Sebab, saat ini masih berupa rumusan. "Belum disampaikan karena kode etiknya baru dirumuskan dan belum disosialisasi," katanya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KontraS: SBY Seperti Jilat Ludah Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler