jpnn.com, JAKARTA - Suara nomor dua bergema ketika Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan bertanya tentang arah politik para peserta Malam Munajat 212 dalam pemilihan presiden (pilpres).
Pertanyaan disampaikan Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu saat berpidato pada acara Malam Munajat 212 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).
BACA JUGA: Massa Malam Munajat 212 Bubar Sambil Berselawat
BACA JUGA: Massa Malam Munajat 212 Bubar Sambil Berselawat
Dalam pidato awal, Zulhasan, sapaan Zulkifli Hasan, berbicara terkait pelaksanaan acara Malam Munajat 212. Dia berharap, Indonesia mendapatkan berkah setelah menggelar munajad.
BACA JUGA: Sambil Berselawat, Jemaah Malam Munajat 212 Tinggalkan Monas
"Munajad dilaksanakan agar Indonesia damai, agar Indonesia aman," kata Zulhas di atas panggung acara Malam Munajat 212.
BACA JUGA: Kericuhan dan Persekusi Warnai Malam Munajat 212
BACA JUGA: Dua Wartawan Diduga Menjadi Korban Persekusi Saat Meliput Acara Malam Munajat 212
Kemudian, Zulhas melanjutkan pidatonya tentang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia yang wajib dijalankan sesuai amanat Undang-Undang Dasar (UUD) Pasal 22E.
"Ini perintah konstitusi dan UU. Kepada penyelenggara pemilu yakni KPU, bawaslu dan aparat negara, pemilu harus dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, maka damai baru bisa kita jemput," ungkap dia.
Setelah itu, Zulhas mengingatkan, Indonesia harus bersatu di atas perbedaan pilihan politik. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga bertanya pilihan peserta Malam Munajat 212 dalam pilpres.
"Persatuan itu nomor satu. Soal presiden nomor?" tanya Zulhas yang ditanggapi para peserta Malam Munajat 212 dengan jawaban nomor 2.
Mengakhiri pidatonya, Zulhas mendoakan kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang kini berada di Arab Saudi.
"Kita doakan imam besar, Habib Rizieq Shihab bisa segera berkumpul dengan kita semua," pungkas Zulhas.(mg10/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Massa Munajat 212 Paksa Awak Media Hapus Rekaman Video Kericuhan
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan