Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Pelajari Cara Berbagai Negara Hadapi COVID-19

Jumat, 05 Juni 2020 – 20:14 WIB
Benchmarking virtual peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLV Lembaga Administrasi Negara (LAN). Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19) telah memukul perekonomian banyak negara lantaran gerak masyarakat terbatas akibat penguncian diri atau lockdown. Berbagai negara punya strategi dan pengalaman masing-masing dalam menanggulangi pandemi global itu.

Berbagi pengalaman antarnegara pun dilakukan, agar masyarakat di berbagai negeri tetap mampu menjalankan roda ekonominya. Adalah 41 peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLV Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang melakukan benchmarking virtual ke sejumlah negara.

BACA JUGA: DPR Minta Pemerintah Tidak Utak-atik Dana Calon Jemaah Haji

Benchmarking virtual itu dilakukan untuk mengetahui bagaimana strategi pembangunan berkelanjutan pasccapandemi Covid-19 yang dilakukan sejumlah negara di tengah mandeknya roda perekonomian akibat menyebarnya virus corona.

Para peserta benchmark yang terbagi dalam empat kelompok itu melakukan kunjungan virtual ke delapan lokus negara, antara lain Thailand, China, Jepang, Korea Selatan, Austria, Vietnam, Jerman, serta Malaysia.

BACA JUGA: Saran Mbak Puan Kepada Pemerintah Sebelum Terapkan New Normal di Sekolah

Tema pokok yang didiskusikan dalam benchmark tersebut adalah Digitalization of The Micro, Small, & Medium Enterprises (MSME). Artinya adalah digitalisasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Misalnya untuk benchmark di Malaysia, para peserta PKN diterima langsung oleh Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia Krisna Hanan dan Nur Azmi dari SME Corp. Mereka menggali informasi penting dari para narasumber, seperti bagaimana manajemen produksi yang dilakukan oleh SME terhadap sertifikasi hasil produksi barang UMKM di Malaysia.

BACA JUGA: Satgas Lawan Covid-19 DPR RI Terjun Langsung Bawa Bantuan untuk RS

Selain itu, para peserta PKN juga menggali bagaimana strategi yang dilakukan SME Corp di tengah lockdown yang mengakibatkan pelambatan perekonomian.

Menanggapi hal itu Nur Azmi mengungkapkan, Pemerintah Malaysia memberikan stimulus ekonomi kepada para pelaku UMKM. Menurutnya, Pemerintah Malaysia menyadari UMKM menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga menjadi tumpuan perekonomian.

“Pandemi ini berdampak sangat signifikan terhadap perekonomian Malaysia secara nasional. Namun, pemerintah kami memberikan bantuan untuk membangkitkan perekonomian berupa stimulus ekonomi, baik dukungan kebijakan maupun stimulus keuangan,” jelasnya.

Nur Azmi menambahkan, di tengah situasi yang tidak menentu dan diprediksi memberikan dampak hingga 1,5 tahun ke depan sampai vaksin ditemukan, kolaborasi antara semua unsur jadi kunci keberhasilan dalam menghadapi situasi ini.

“Kuncinya adalah ego sektoral harus dihilangkan, SME Malaysia juga terus melakukan penataan secara internal berupa infrastruktur, suprastruktur, promosi, penerapan teknologi, serta pengembangan produk sesuai dengan standardisasi internasional,” tutupnya.

Hasil benchmark virtual ke sejumlah negara ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi peserta dalam menyusun produk pembelajaran angkatan bertema Pemberdayaan UMKM dalam Rangka Mendukung Percepatan Pemulihan Ekonomi Indonesia Akibat Covid-19.(ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler