Peserta Pemilihan Guru Berprestasi Berbagi Inovasi Pembelajaran di SLB Santi Rama

Kamis, 15 Agustus 2019 – 22:10 WIB
Peserta pemilihan guru berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional berkunjung ke SLB Santi Rama, Fatmawati, Jakarta Selatan. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 37 peserta Pemilihan Guru Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional 2019 mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu Santi Rama, Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).

Kunjungan ini merupakan salah satu agenda wisata edukasi yang disajikan penyelanggara agar para peserta dapat melihat langsung dan saling berbagi pengalaman dalam mengajar.

BACA JUGA: Siswa Disabilitas juga Diajarkan untuk Peduli Lingkungan

Para peserta terlihat begitu antusias dalam kunjungan edukasi yang diinisiasi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud ini. Sebab, selain berbagi tentang sistem pembelajaran, mereka juga dapat melihat fasilitas-fasilitas di sekolah tersebut.

BACA JUGA: Siswa Disabilitas juga Diajarkan untuk Peduli Lingkungan

BACA JUGA: Cara Pemerintah Genjot Kualitas Guru

“Saya senang sekali bisa berkunjung dan melihat langsung sekolah ini. Banyak ilmu dan inspirasi yang saya dapat dari sekolah ini, nanti akan saya terapkan di sekolah saya,” kata Tanti Erkanti, Kepala SLBA Budi Nurani Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala SLB Tuna Rungu Santi Rama, Ekoyono Wahyu Sudiarto sangat senang dengan kunjungan guru-guru dari berbagai provinsi ke sekolah tersebut. “Tadi kami juga berbagi pengetahuan terkait inovasi yang sudah dibuat oleh guru-guru di sekolah kami. Mereka juga bisa melihat alat-alat peraga di sekolah kami yang perlu dimiliki setiap sekolah SLB," kata Ekoyono.

BACA JUGA: 908 Guru Berlomba Menunjukkan Kreativitas Mengajar

BACA JUGA: Cara Pemerintah Genjot Kualitas Guru

Menurut Ekoyono, kunjungan para guru dari berbagai daerah ini menjadi pengalaman berharga karena bisa saling bertukar pikiran. ”Inovasi-inovasi yang dibawa para guru ini akan sangat bermanfaat bagi guru kami,” ujarnya.

Salah satu orang tua siswa, Esus Sundusiah mengungkapkan bahwa anaknya yang bernama Fajrul Hakam mengalami banyak kemajuan setelah mengenyam pendidikan di SLB Santi Rama. Dengan keterbatasan yang dimiliki, Fajurul dan teman-temannya tetap mampu mengembangkan keterampilan seperti bermain basket dan biola.(mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suara Warga Korban Tsunami: Daging Banyak Tetapi Nasi Tidak Ada


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler