Peserta Program JKN Banyak Menunggak Iuran

Kamis, 18 Mei 2017 – 00:12 WIB
BPJS Kesehatan. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Sebanyak 1.162 perusahaan di Malang Raya nunggak iuran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Total tunggakan ribuan perusahaan yang harus disetor ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan itu mencapai Rp 6 miliar.

BACA JUGA: Empat Penyakit Serius Ditanggung BPJS Menguras Biaya

Akibat banyaknya perusahaan nunggak, klaim yang dibayarkan BPJS ke rumah sakit (RS) pun sedikit.

Terhitung Januari–Maret 2017, klaim yang dibayar BPJS hanya Rp 102 miliar atau 20 persen dari target sepanjang 2017, Rp 529 miliar.

BACA JUGA: Virus WannaCry Sudah Sasar Sistem Komputer RS di Jakarta

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang Hendry Wahjuni menyatakan, tunggakan iuran tidak hanya terjadi di badan usaha.

Tapi, peserta mandiri juga banyak yang nunggak. Hendry menyebut, peserta mandiri di semua kelas banyak yang nunggak iuran.

BACA JUGA: Daftar BPJS Kesehatan Bisa Melalui Kelurahan, nih Prosedurnya

Peserta di Kota Malang misalnya, tunggakan peserta kelas I mencapai Rp 9,197 miliar, peserta kelas II Rp 6,162 miliar, dan peserta kelas III Rp 6,9 miliar.

Sementara itu untuk Kabupaten Malang, tunggakan peserta kelas I Rp 8,2 miliar; kelas II Rp 9,1 miliar; sedangkan peserta kelas III sebesar Rp 15,3 miliar.

”Tunggakan paling banyak dari peserta kelas III. Setiap peserta kelas III, premi iurannya Rp 25.500 per bulan,” ujar Hendry, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).

Hendry mengungkap beberapa alasan yang mengakibatkan peserta nunggak. Di antaranya tidak mampu membayar iuran dan juga ketidaktahuan peserta untuk membayarnya.

Misalnya mereka berpikiran bahwa iuran hanya dibayarkan pada saat di awal saja. ”Ada juga yang beralasan karena jauh untuk menjangkau kantor kami,” kata Hendry.

Gara-gara banyaknya peserta dan perusahaan yang nunggak, Hendry mengaku pernah membayarkan klaim yang nilainya lebih besar jika dibanding iuran yang diterima. Dengan kata lain, BPJS nalangi. ”Tahun 2016 lalu kami membayar klaim Rp 1,2 triliun. Tapi, iuran yang masuk hanya Rp 500 miliar,” keluhnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap masyarakat lebih aktif dan rutin membayar iurannya ke BPJS. Saat ini, Hendry mempersiapkan strategi untuk memudahkan masyarakat menjadi peserta BPJS.

Yakni calon peserta yang ingin mendaftar tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan. Bisa menghubungi care center di 1500-400.Tapi, layanan ini dikhususkan bagi peserta kategori pekerja bukan penerima upah (PBPU) atau peserta mandiri.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga mengembangkan pendaftaran melalui sistem dropbox yang diletakkan di Kantor Cabang BPJS Kesehatan, kantor kelurahan, dan kantor kecamatan.

Tidak hanya itu, pihaknya juga membuka pendaftaran melalui mitra kerja dengan pusat perbelanjaan, seperti di Malang Town Square (Matos) dan Lippo Plaza Batu. (fis/c2/dan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Pasien Ginjal Pengguna BPJS Meningkat Tajam


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler