jpnn.com, JAMBI - Jumlah pasien ginjal di Jambi makin meningkat. Hal ini dilihat dari daftar pasien umum maupun BPJS yang berobat ke Siloam Hospitals Jambi, paling banyak penderita ginjal.
Alhasil lima unit alat Hemodialisis di rumah sakit tersebut tidak mencukupi lagi.
BACA JUGA: Siloam Labuan Bajo Operasikan 4 Mesin Hemodialisis
Melihat kondisi tersebut, dr Andri Budiman, Sp.PD., ahli penyakit dalam dari RS Siloam Jambi mengungkapkan, pihaknya akan menambah enam unit mesin Hemodialisis tahun ini.
"Karena ini penyakit ginjal menunjukkan tren peningkatan, para perawat di sini kami berdayakan. Mereka dilatih juga untuk membantu menangani pasien ginjal kronis," ujar Dokter Andri dalam pernyataan resminya yang diterima JPNN, Minggu (23/4).
BACA JUGA: Komisi IX: Pemerintah Ingkari Amanat UU BPJS
Dia menyebutkan, pasien ginjal yang berobat didominasi pengguna layanan BPJS. Mereka dilayani tenaga perawat bersertifikasi.
"Saat ini kami telah memiliki empat perawat bersertifikasi guna membantu menangani pasien ginjal, pelatihan kami sertakan agar layanan ini semakin menyeluruh," kata Andri.
BACA JUGA: Ketua DPR Kutuk Pelaku Penghilangan Ginjal TKI
Sebagai satu-satunya rumah sakit swasta berkelas internasional di Jambi, Andri mengakui pihaknya kerap menerima pasien gagal ginjal yang datang dari luar kota. Umumnya para pasien datang dari kabupaten dan sekitarnya. Permasalahan utama adalah cuci darah.
"Seringkali, penyakit ginjal kronis didiagnosis sebagai hasil dari skrining dari orang yang dikenal berada pada risiko masalah ginjal, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes," terang Andri.
"Stadium akhir penyakit ginjal kronis itu dihadapkan pada layanan cuci darah. Sedangkan guna pencegahan dari stadium satu dengan mengubah pola makan dan gaya hidup sehat," imbuh Andri. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPJS TK Galang Penggerak Jaminan Sosial
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad