jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar mengingatkan para pelamar CPNS agar serius belajar mengenai wawasan kebangsaan.
Berdasar pengalaman tes CPNS tahun 2012, banyak peserta tes yang tidak lulus lantaran nilai wawasan kebangsaannya tidak memenuhi passing grade.
BACA JUGA: Jelang Ganti Kapolri, Kinerja Polisi Loyo
“Bahkan ada di antaranya yang melamar untuk menjadi dosen dan dokter. Nilai mereka tinggi untuk intelegensia umum dan karakteristik pribadi, tetapi wawasan kebangsaannya rendah,” ujar Azwar Abubakar di Jakarta, kemarin.
Dikatakan, wawasan kebangsaan itu berisi empat pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Sejarah juga termasuk di dalamnya. "Misal peristiwa Rengas Dengklok, siapa itu Sukarni dan sebagainya,” tambah menteri asal Aceh itu.
BACA JUGA: Anggota DPD: Dahlan Itu Pantas, Titik
Tanda-tanda sulitnya merebut kursi CPNS juga sudah disampaikan Kepala Biro SDM dan Umum yang juga Plt Karo Hukum dan Humas KemenPAN-RB Oto Uswandaru. Dia menyebutkan, dua hari tes CPNS di Kemenpan-RB, belum ada satupun peserta mendapatkan poin 400 sesuai passing grade (nilai minimal standar kelulusan). Nilai tertinggi baru 383.
Oto juga menyebutkan, nilai-nilai tinggi diraih peserta tes dari alumni perguruan tinggi negeri ternama, seperti UGM, UI, dan Unpad.
BACA JUGA: Amerika Shutdown, Indonesia Restart
Sementera, Azwar Abubakar memperkirakan, jumlah peserta tes CPNS sekitar dua juta orang. Jumlah itu sekitar 600 ribu diantaranya adalah tenaga honorer kategori 2, dan 1,4 juta dari jalur umum.
Azwar kemarin menyerahkan master soal tes CPNS kepada para sekda provinsi seluruh Indonesia di kantor BKN, Jakarta. Kabag Humas BKN, Tumpak Hutabarat menjelaskan, master soal ini dkunci oleh Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).
Nantinya, pihak pemprov yang akan menggandakan materi soal tes CPNS, untuk kemudian didistribusikan ke kabupaten/kota. Nah, untuk membuka master soal di tingkat provinsi, nantinya juga akan dilakukan oleh pegawai Lemsaneg. "Jadi tidak bisa sembarang dibuka," ujar Tumpak. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Minta Penutupan Pemerintahan di AS Dimonitor
Redaktur : Tim Redaksi