Pesimis Jalan Arteri, Andalkan KA Medan-Kualanamu

Jumat, 14 September 2012 – 08:02 WIB
JAKARTA - Lambannya penyelesaian pembangunan jalan arteri non tol Medan-Kualanamu sepanjang 14,5 kilometer, ternyata juga menjadi bahan pembahasan di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Secara khusus, rapat kesiapan operasional bandara Kualanamu dibahas di Kemenhub pada Rabu (12/9).

Kementerian yang dipimpin EE Mangindaan itu pun cemas bila jalan arteri non tol Medan-Kualanamu itu belum juga beres. Pasalnya, tahun depan bandara baru itu sudah siap dioperasionalkan.

Langkah antisipasi yang dilakukan, Kemenhub mendorong percepatan pembangunan jalur Kereta Api (KA) Medan-Kualanamu untuk mengangkut penumpang pesawat yang terbang dari Kualanamu. "Kita mendorong jalur KA untuk dipercepat pembangunannya. Karena yang menyiapkan stasiunnya adalah Angkasa Pura II," ujar Juru Bicara Kemenhub, Bambang Irvan, saat dihubungi JPNN, kemarin (13/9).

Mengenai pembangunan jalur KA sendiri, Bambang menjelaskan, hingga saat ini pembangunan badan jalannya sudah kelar. "Tinggal penempatan rel-relnya saja," imbuhnya. Dengan progres yang seperti ini, jalur KA lebih bisa diandalkan kesiapannya dibanding jalur darat melalui jalan non tol Medan-Kualanamu.

Kapan target jalur KA siap digunakan? Bambang menyebutkan, targetnya Maret 2013. "Kita targetkan Maret 2013 sudah operasi," ucapnya.

Dia katakan, didorongnya percepatan jalur KA ini semacam langkah antisipasi terhadap terhambatnya pembangunan jalan non tol yang masih berkutat pada masalah pembebasan lahan. "Kita juga dorong Bina Marga untuk cepat menyelesaikannya," ujar Bambang.

Dijelaskan, dalam setiap rapat koordinasi hambatan-hambatan target operasional bandara Kualanamu selalu dibahas. Khusus soal jalan non tol, koordinasi Kemenhub langsung dilakukan dengan Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum. "Kita dorong juga percepatan pembangunan tol Medan-Kualanamu. Rapat koordinasi terakhir digelar kemarin (Rabu, red)," paparnya.

Sementara, terkait proses pengerjaan sisi udara bandara yang menjadi tanggung jawab Kemenhub, Bambang menyebutkan, hingga saat ini penyelesaian sudah mencapai 95 persen. "Hampir 100 persen. Kita targetkan akhir tahun sudah 100 persen. Ini sisi udara yang menjadi tanggung jawab kita," ulasnya. Sisi udara yang hampir kelar 100 persen antara lain landasan, apron, navigasi dan peralatannya, tower, dan lainnya.

Sementara, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wijaya Seta, yang berwenang mengurusi jalan arteri non tol Medan-Kualanamu, belum bisa dimintai keterangan. Saat dihubungi, dia tidak angkat telepon dan juga tak menjawab pertanyaan lewat layanan pesan singkat.

Namun, sebelumnya Wijaya Seta pernah mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya menyelesaikan masalah pembebasan lahan sepanjang 2 kilometer, bersama dengan Pemprov Sumut. Dia mengakui, jalan tersebut penting karena akan menjadi jalan utara menuju bandara Kualanamu.

Wijaya mengatakan, target pembebasan lahan bisa rampung tahun ini. Rencananya, pada tahap awal, jalan arteri itu terdiri dari dua lajur dan dua arah. Selanjutnya, akses ke bandara ini akan diperluas menjadi empat lajur dan dua arah.

Tahun ini, Kementerian PU menganggarkan dana Rp 90 miliar untuk pembebasan lahan dan konstruksi jalan arteri Medan-Kuala Namu. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan anggaran Rp 230 miliar bagi pengadaan lahan proyek jalan tol Medan-Kuala Namu.

Untuk proyek jalan tol, pembebasan lahannya memang tergolong lambat. Akibatnya, pinjaman dari China belum bisa dicairkan meski sudah diteken. “Kalau pembebasan tanah sudah 50%, mereka (China) baru mau mencairkan,” katanya beberapa waktu lalu. (sam/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Tewas Dalam Banjir Bandang Padang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler