Pesona Candi Kedaton, Ada Air Suci yang Dipercaya Membuat Wajah Muda & Glowing

Senin, 05 Februari 2024 – 04:09 WIB
Ki-Ka: Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Fitra Arda, Plt. Karo BKHM Anang Ristanto, Kepala Unit Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Agus Widiatmoko serta sejumlah staf. Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, MUARO JAMBI - Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi (KCBN) Muarajambi menyimpan sejarah masa lampau dari abad ke-7 hingga ke-13.

Dari 11 candi utama, ada salah satu situs yang menjadi daya tarik tersendiri, yaitu Candi Kedaton.

BACA JUGA: Candi Muarajambi Destinasi Edukasi yang Dilindungi Masyarakat, Pusat Peradaban

Di dalam area Candi Kedaton ini terdapat sumur tua yang sudah ada sekitar abad ke-7 Masehi.

Sumur tua ini menurut penduduk sekitar tidak pernah kering dan sangat dijaga keberadaannya.

BACA JUGA: Kemenag Optimalkan Candi Prambanan sebagai Pusat Ibadah Umat Hindu Dunia

Kepala Unit Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Agus Widiatmoko mengungkapkan sumur tua ini mengandung air murni.

Oleh masyarakat sekitar disebut sebagai air suci. Sepintas sumur tua dengan kedalaman 7 meter ini memancarkan aura misteri dan sejarah yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

BACA JUGA: Wisata Spiritual Candi Borobudur Diyakini Akan Makin Populer

"Dari riset yang dilakukan sumur tua ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya," kata Agus dalam kegiatan Diskusi Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan dengan Media Massa besutan Kemendikbudristek di KCBN Muarajambi, Sabtu (3/2).

Dahulunya, sumur tua ini digunakan sebagai sumber air minum dan kebutuhan sehari-hari bagi penghuni candi dan sekitarnya. Keberadaan sumur ini juga memiliki nilai strategis dalam memastikan kelangsungan kehidupan di sekitar candi.

Selain fungsi praktisnya, sumur ini juga diyakini memiliki makna spiritual dan mistis. Banyak warga sekitar yang mempercayai bahwa sumur ini memiliki energi kuat dan dapat memberikan berkah bagi mereka yang memanjatkan doa di dekatnya. 

Itulah sebabnya, pengunjung seringkali datang ke sumur ini untuk melakukan ritual, seperti mencuci wajahnya, meminum airnya.

"Air suci di sumur tua ini diyakini bisa membuat wajah lebih muda dan glowing, makanya yang datang ke Candi Kedaton suka mencuci wajahnya dan minum air suci ini," terangnya.

Sumur tua ini dibangun dari batu bata yang disusun rapi. Batu bata ini merupakan peninggalan sejarah masa lampau yang sudah tertimbun ribuan tahun.

"Bahan bangunan Candi Kedaton dan sumur air suci ini semuanya asli," ujarnya.

Batu bata yang digunakan dalam pembangunan sumur ini memiliki kekokohan yang menunjukkan keandalan konstruksi pada masa itu.

Melihat sumur tua di Candi Kedaton adalah pengalaman yang memungkinkan kita untuk merasakan dan menghargai warisan peradaban masa lampau. 

Di tengah pesona candi yang megah, sumur tua ini menjadi salah satu saksi bisu dari kehidupan yang pernah ada di masa lampau. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler