Pesona Istri Bersaing Di Pilpres Amerika

Senin, 03 September 2012 – 11:40 WIB
WASHINGTON - Gaung pemilihan presiden (pilpres) di Amerika Serikat (AS) tidak sekadar menampilkan Mitt Romney sebagai capres dari Partai Republik dan incumbent (presiden saat ini) Barack Obama dari Partai Demokrat.. Mendekati Hari H, dua perempuan kuat di balik dua rival itu muncul ke muka publik. Ya, siapa lagi kalau bukan Ann Lois Davies alias Ann Romney dan Michelle LaVaughn Robinson Obama.

Selain perbedaan warna kulit, Ann dan Michelle sama-sama menarik, memiliki pesona, dan pandai mematut diri. Karena itulah, pertarungan Obama-Romney sebetulnya bisa dilihat pula dari rivalitas dua perempuan tersebut dalam menarik simpati publik AS.

Ann yang berpotensi menjadi first lady AS pada periode 2013-2016 itu terlahir dari keluarga kaya. Sedangkan Michelle yang saat ini menjabat sebagai ibu negara (first lady) berasal dari keluarga kebanyakan.

Tidak pernah punya pengalaman buruk dengan ekonomi dan bersuamikan pebisnis sukses, seperti Romney, Ann pun tidak perlu bersusah payah untuk bekerja. Sejak menikah pada 1969, perempuan 63 tahun itu menjadi ibu rumah tangga. Dia mencurahkan segenap waktu dan perhatiannya pada keluarga. Yakni, suami dan lima anak lelakinya.

Sedangkan Michelle yang cerdas dan penuh semangat itu sempat mencicipi dunia kerja. Bahkan, pengacara lulusan Harvard Law School itu bertemu dengan Obama saat sama-sama bekerja di sebuah firma hukum. Karena itulah, jika dibandingkan dengan Ann, ibu dua putri tersebut memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak di dunia kerja. Kini, setelah menjadi first lady, dia fokus mendukung kinerja sang suami.

"Pendamping presiden dan calon presiden punya peran dalam menyempurnakan sosok suami masing-masing di mata publik," komentar Catherine Allgor, pengajar ilmu politik pada University of California di Kota Riverside. Karena itulah, menurut dia, rakyat AS bersedia meluangkan waktu untuk mendengarkan pidato Ann dalam Konvensi Nasional Partai Republik pekan lalu.

"Rakyat Amerika yakin bahwa perempuan-perempuan ini akan mengatakan hal yang jujur soal suami mereka," ungkap Allgor. Selama ini, lanjut dia, publik yakin bahwa cara presiden atau calon presiden memperlakukan istri dan anak-anaknya adalah gambaran kepemimpinannya. Karena itu, pidato Ann tentang Romney atau paparan Michelle mengenai Obama akan menjadi patokan masyarakat dalam memilih presiden. (AFP/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentagon Gugat Penulis Buku Osama

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler