jpnn.com - MALANG - Dua pemuda di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Solaikum, 36, dan Bambang Sutono, 28, tewas karena pesta miras pada Senin (30/9). Mereka berpesta miras di Dusun Kaliombo desa tersebut.
Menurut keterangan keluarga korban, Solaikum pulang ke rumahnya pada Senin 30 September 2013 pukul 04.00. Sampai di rumah, korban langsung menuju ke kamar untuk beristirahat. Keluarga menyatakan mendapati Solaikum pulang dalam keadaan teler. Selasa (1/10) pukul 03.00, korban meringis kesakitan.
BACA JUGA: Gagal Tes, Honorer K2 Jadi Guru Kontrak
Karena pihak keluarga tidak tega melihat keadaan tersebut, mereka membawanya ke Rumah Sakit Prasetya Husada yang dekat dari rumah. Sesampainya di RS, penanganan langsung dilakukan. Namun, karena keterbatasan RS, pada pukul 08.00, korban dirujuk ke RSSA Malang. Setelah dirawat selama dua hari, akhirnya pada Kamis (3/10) pukul 03.00, Solaikum mengembuskan napas terakhir.
Hampir sama dengan Solaikum, Bambang Sutono juga sampai di rumahnya pada Senin (30/9) 2013 pukul 04.30. Sampai di rumah, dia langsung beristirahat. Keluarga korban juga menyatakan bahwa Bambang pulang dalam keadaan teler berat. Bambang terbangun dari tidurnya dalam keadaan muntah-muntah.
BACA JUGA: Perketat Masuk Hewan Kurban
Melihat keadaan tersebut, keluarga langsung membawanya ke RS Prasetya Husada pada Selasa (1/10) pukul 05.00. Namun, karena keterbatasan RS itu, korban dirujuk ke RSSA Malang pada pukul 18.00. Penanganan pihak RSSA Malang selama dua hari tidak sanggup menyelamatkan nyawanya. Pada Kamis (3/10) pukul 08.00, Bambang meninggal.
Menurut keterangan polisi, korban membeli minuman keras di daerah Purwosari Pasuruan. Minuman yang mengantar keduanya ke liang lahat adalah minuman berjenis arak. "Mereka minum arak Mas," ujar Aiptu Engkos Kosasih, Kanitreskrim Polsek Karangploso.
BACA JUGA: Permendagri Terbit, Tapal Batas Tujuh Daerah Tuntas
Polisi saat ini masih bekerja sama dengan pihak RS untuk menyelidiki zat-zat yang terkandung dalam minuman keras tersebut. "Penyelidikan dilanjutkan untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung di dalam minuman itu," ujar Kosasih.
Walaupun kematian dua pemuda tersebut berjarak 3 hari dari pesta miras, tapi polisi memastikan bahwa mereka meninggal karena menenggak minuman keras. Hal tersebut berdasar keterangan masyarakat setempat yang hafal perilaku mereka. "Mereka memang sering mabuk-mabukan, Mas," ujar salah seorang masyarakat Desa Ngenep.
Selain itu, pada tubuh mereka tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. "Sudah bisa dipastikan bahwa keduanya meninggal karena miras," tegas Kosasih. (cw4/c1/lid/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alumni UISU Ditolak Ikut Lamar CPNS
Redaktur : Tim Redaksi