JAKARTA - Upacara ulang tahun Polri 1 Juli lalu adalah yang terakhir selama dinas aktif bagi Komjen Nanan Soekarna. Bulan ini, adalah bulan terakhir pengabdiannya di Korps Bhayangkara. Nanan akan segera pensiun karena usianya genap 58 tahun tanggal 30 nanti.
"Ya, ini saya juga nunggu TR-nya (telegram rahasia,red)," kata Nanan saat ditanya, Selasa (02/07). Setelah pensiun nanti, Nanan akan kembali ke masyarakat. "Ya, menikmati sebagai warga biasa, pensiunan," tambah jenderal alumnus Akpol 1978 itu.
Posisi Wakapolri yang akan ditinggalkan Nanan akan menjadi kunci peta pergantian Kapolri bulan depan. Siapapun bintang tiga yang naik jadi Wakapolri, hampir dipastikan kansnya menjadi Tribrata 1 (sandi Kapolri) akan hilang.
"Pekan ini kemungkinan akan ada mutasi jabatan penting. Bisa juga nama Wakapolri langsung ditentukan," ujar komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan kemarin. Meski belum pensiun, biasanya seorang perwira tinggi akan di non-jobkan dulu dalam posisi pati mpp (masa persiapan pensiun).
Edi menjelaskan, nama Wakapolri pengganti Nanan diperkirakan stabil dan tidak berubah mendampingi Kapolri baru pengganti Timur Pradopo. "Semua perwira tinggi yang potensial berpeluang jadi Wakapolri," kata mantan wartawan yang tahunan meliput di kepolisian itu.
Komisi Kepolisian Nasional sudah merampungkan wawancara terhadap para jenderal yang dinilai potensial jadi Kapolri secara maraton. Di antaranya Kabareskrim Komjen Sutarman, Kepala BNN Komjen Anang Iskandar, Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan, Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Bayu Seno, Wakabareskrim Irjen Anas Yusuf, Kadiv TI Irjen Tubagus Anis dan kakorlantas Irjen Pudji Hartono.
Menurut Edi, Kompolnas sudah melakukan scoring akhir. "Pekan ini akan kami sampaikan pada Presiden melalui Menkopolhukam Djoko Suyanto," katanya.
Calon yang dijaring Kompolnas memang belum tentu dipilih Presiden. "Tapi, kami yakin Presiden akan mempertimbangkan usulan Kompolnas sebagai lembaga yang memang dibentuk Presiden untuk mengawasi polisi," katanya. (rdl)
"Ya, ini saya juga nunggu TR-nya (telegram rahasia,red)," kata Nanan saat ditanya, Selasa (02/07). Setelah pensiun nanti, Nanan akan kembali ke masyarakat. "Ya, menikmati sebagai warga biasa, pensiunan," tambah jenderal alumnus Akpol 1978 itu.
Posisi Wakapolri yang akan ditinggalkan Nanan akan menjadi kunci peta pergantian Kapolri bulan depan. Siapapun bintang tiga yang naik jadi Wakapolri, hampir dipastikan kansnya menjadi Tribrata 1 (sandi Kapolri) akan hilang.
"Pekan ini kemungkinan akan ada mutasi jabatan penting. Bisa juga nama Wakapolri langsung ditentukan," ujar komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan kemarin. Meski belum pensiun, biasanya seorang perwira tinggi akan di non-jobkan dulu dalam posisi pati mpp (masa persiapan pensiun).
Edi menjelaskan, nama Wakapolri pengganti Nanan diperkirakan stabil dan tidak berubah mendampingi Kapolri baru pengganti Timur Pradopo. "Semua perwira tinggi yang potensial berpeluang jadi Wakapolri," kata mantan wartawan yang tahunan meliput di kepolisian itu.
Komisi Kepolisian Nasional sudah merampungkan wawancara terhadap para jenderal yang dinilai potensial jadi Kapolri secara maraton. Di antaranya Kabareskrim Komjen Sutarman, Kepala BNN Komjen Anang Iskandar, Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan, Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Bayu Seno, Wakabareskrim Irjen Anas Yusuf, Kadiv TI Irjen Tubagus Anis dan kakorlantas Irjen Pudji Hartono.
Menurut Edi, Kompolnas sudah melakukan scoring akhir. "Pekan ini akan kami sampaikan pada Presiden melalui Menkopolhukam Djoko Suyanto," katanya.
Calon yang dijaring Kompolnas memang belum tentu dipilih Presiden. "Tapi, kami yakin Presiden akan mempertimbangkan usulan Kompolnas sebagai lembaga yang memang dibentuk Presiden untuk mengawasi polisi," katanya. (rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Wiranto-HT, Hanura DKI Perbaiki Struktur Kepengurusan
Redaktur : Tim Redaksi