jpnn.com - MAKASSAR – Pasangan bakal calon bupati-wakil bupati Takalar, Sulsel, yakni petahana Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim (Bur-Nojeng), meraup dukungan dari sejumlah partai politik.
Pasangan ini mengantongi dukungan setara 20 kursi di dewan. Saat ini masih tersisa 10 kursi, yang bisa digunakan balon Syamsari Kitta yang bakal berpasangan politisi PPP, Makmur Mustakim.
BACA JUGA: Ketua Umum Golkar Buka Festival Takbir Deli Serdang
"Ada plus minus jika hanya satu pasangan calon. Tetapi, secara pribadi kami lebih diuntungkan jika ada pasangan lain," kata Bupati Takalar Burhanuddin Baharuddin kepada FAJAR (Jawa Pos Group).
Keuntungan dimaksud, kata Bur, adalah menciptakan Pilkada yang lebih kompetitif.
BACA JUGA: Terpidana Selain yang Dipenjara Berpeluang Ikut Pilkada
Terutama menasbihkan kemenangannya kelak melalui proses demokrasi yang teruji. Bila hanya satu paslon menurutnya, warna pilkada tidak terasa.
"Supaya ada alternatif masyarakat untuk memilih," ungkapnya.
BACA JUGA: Ogah Jadi Penonton, Relawan Jokowi Pantau Elektabilitas Figur Cakada
Karenanya, dia mengharapkan rivalnya Syamsari Kitta bisa bekerja lebih keras mendapatkan rekomendasi partai tersisa.
Yakni PKPI (3 kursi), Nasdem (2), PKB (1), serta PKS sendiri dengan modal 4 kursi.
"Dengan begitu, masyarakat akan mendapat pilihan," tambah wakilnya yang kerap disapa Nojeng.
Kemarin, DPW PPP Sulsel mewarning kadernya Makmur Mustakim yang berniat berpasangan Syamsari Kitta di Pilkada Takalar. Itu lantaran bertentangan sikap partai yang telah merekomendasikan usungan ke paslon Bur-Nojeng.
Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras mengatakan sikapnya tegas melarang kader menggunakan simbol dan atribut partai, bila mendukung atau maju berpasangan paslon lain di Takalar.
"Kalau membawa nama PPP, pasti ada sanksi. Karena beliau masih tetap kader meski maju lewat parpol lain," jelasnya.
Meski begitu kata dia, pihaknya menghargai sikap politik legislator PPP Takalar itu yang tetap berusaha mencari partai di luar PPP.
Dia mengatakan, tidak bisa menghalangi langkah politik Makmur yang berani melawan kebijakan partai.
Sebelumnya, Makmur Mustakim mengaku kecewa partainya lebih mengusung figur lain dibanding kader yang siap bertarung. Namun dia mengaku siap menerima konsekuensi dari keputusannya tersebut.
"Kita sangat mematuhi sikap partai, namun ini memupus harapan kader yang telah bekerja mempersiapkan diri selama bertahun-tahun," kata Makmur. (mus/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, Calon Kada asal PDIP Harus Aktif Ganyang Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi