jpnn.com, JAKARTA - Beberapa dugaan perampasan tanah yang terjadi di Kalimantan Tengah menjadi sorotan bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng, Ir Ben Brahim S Bahat dan Dr Ujang Iskandar.
Mengutip keterangan tertulis, Ben Brahim melihat kenyataan itu membuat masyarakat jengah. Namun masyarakat tak berdaya dengan situasi yang ada.
BACA JUGA: Ben Ibrahim dan Ujang Iskandar Janjikan Buka 50.000 Lapangan Kerja di Kalteng
Salah satunya dirasakan oleh Supendi Hinting, petani Desa Bukit Raya, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng.
Ia mengatakan muak dengan kondisi saat ini, tetapi tak ada bantuan dari pemerintah.
BACA JUGA: Ben Brahim: Saya tidak Tanggung-Tanggung Bela Tanah Adat Dayak
Supendi bahkan mengaku sedang mengalami konflik di desanya. Ia pun berharap agar pasangan Ben-Ujang dapat mengakhiri konflik.
"Sekarang kami lihat perampasan terjadi di Kalteng di mana-mana. Kesal saya," ujar Supendi.
BACA JUGA: Ben-Ujang Didukung Kaum Milenial, Erry: Pasangan Ini Dapat Membawa Kemajuan untuk Kalteng
"Di desa kami, Desa Bukit Raya juga sedang mengalami konflik."
Sejurus itu, warga Desa Bukit Raya lainnya, Effendi juga menaruh harapan kepada pasangan Ben-Ujang.
Menurutnya, Ben-Ujang satu-satunya harapan untuk masyarakat Kalteng saat ini.
Effendi pun yakin pasangan Ben-Ujang adalah pemimpin yang mendengarkan aspirasi masyarat. Salah satunya persoalan perampasan tanah masyarakat oleh korporasi.
"Kita doakan agar beliau berhasil (terpilih) dan bisa membawa aspirasi masyarakat Kalteng," pungkas Effendi. (rdo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha