jpnn.com, TAPANULI TENGAH - Sejak 2018 para petani di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut sedang sibuk panen padi.
Panen ini di prediksi berlangsung hingga bulan depan. Pada 9 Januari 2018 Tim Lo dari BPTP Sumut Kementan ikut serta mendampingi petani panen di Kelurahan Tukka.
BACA JUGA: Pasokan Padi di Kendal Dipastikan Masih Aman
Panen dihadiri Penyuluh WKPP Tukka, PPK Kecamatan Tukka, Fajar ST yang mewakili Dinas Pertanian Kabupaten, serta Camat Kecamatan Tukka, M.Gani yang mewakili pemerintah setempat.
Pada tanggal yang sama panen juga dilaksanakan di beberapa tempat di Kabupaten Tapanuli tengah, antara lain :
BACA JUGA: Laren, Gudang Pangan Penyelamat Paceklik di Lamongan
1. Di Kecamatan Tukka, di Desa Hutanabolon dengan luas panen sebesar 50 Ha, Kelurahan Tukka 50 Ha dan Kelurahan Bonalumban sebesar 50 Ha.
2. Kecamatan Sukabangun luas panen sebesar 200 Ha yang berada di desa Mumbangboru.
3. Di kecamatan Sosorgadong sebesar 200 Ha di desa Rinabolak.
Varietas padi yang sedang dipanen didominasi oleh Varietas Inpari, antara lain Inpari 16 dan 30.
BACA JUGA: Petani di Serang Selamat dari Gagal Panen
Menurut Petugas Simtp Dinas Pertanian Kab. Tapanuli Tengah Leden Tarigan, dari beberapa lokasi yg melaksanakan ubinan bersama dengan petugas dari statistik, diperoleh rata-rata hasil provitas 6.8 ton/ ha dengan kadar air 20 %.
Dari beberapa wawancara yg dilaksanakan oleh tim Lo BPTP Balitbangtan Kementan Sumut ke petani sekitar lokasi panen, pada umumnya petani menginginkan agar ada pergiliran varietas yg sangat diharapkan bersumber dari BPTP Balitbangtan Kementan Sumut.
Karena dari beberapa kali penanaman padi bibit yg bersumber dari BPTP Balitbangtan Kementan Sumut, selalu memberi peningkatan provitas yg signifikan, apalagi bila benih dimaksud masih berlabel putih.
Benih yang diharapkan adalah benih dengan varietas baru yg tahan cekaman iklim Tapanuli Tengah.
Sementara penyuluh yang hadir dalam acara panen mengusulkan agar BPTP Balitbangtan Sumut melaksanakan uji varietas atau penerapan jarwo super di Tapanuli Tengah untuk dijadikan sebagai upaya alih Teknologi Pertanian ke pengguna di lapangan.
Khususnya petani dan penyuluh di lapangan. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Pemain Oplos Beras di Bulog?
Redaktur & Reporter : Natalia