Petani di negara bagian New South Wales, dengan ibu kota Sydney sedang melakukan percobaan untuk menggali potensi tenaga listrik dari menanam pohon.

Fabiano Xiemens, seorang peneliti, mengatakan sejumlah pohon khas Australia sudah ditanam di sembilan lokasi berbeda. 

BACA JUGA: Dinilai Terbukti Melecehkan Anak, Mantan Pastor di Timor Leste Dihukum 12 Tahun Penjara

Mereka kemudian akan menghitung kandungan biomassa dari berbagai spesies pohon dengan kondisi iklim yang berbeda.

Pohon -pohon ini ditanam dua tahun lalu dan sudah dipanen awal Desember lalu.

BACA JUGA: Pariwisata Bali Masih Tidak Menentu di Tengah Kemunculan Varian Omicron

"Saya rasa biomassa secara alami akan menggantikan bahan bakar fosil di masa depan dan jenis penanaman pohon-pohon ini akan sangat penting," kata Dr Ximenes. Bagaimana pohon menghasilkan listrik?

David Bush, direktur lembaga CSIRO Australian Seed Centre mengatakan pohon-pohon yang ditanam secara khusus kemudian akan dibakar di pusat pembangkit listrik termal untuk menghasilkan energi pembangkit listrik, sebagai pengganti batu bara.

BACA JUGA: Omicron Mengancam, Australia Tak Mau Menyengsarakan Rakyat dengan Lockdown

David menjelaskan, tidak seperti bahan bakar fosil, karbon dioksida yang dilepaskan dari hasil pembakaran pohon dapat diimbangi sebagai bagian dari siklus karbon.

"Pohon-pohon akan kembali tumbuh, yang akan mengambil kembali karbon dioksida yang dilepaskan," ujarnya.

Beberapa jenis pohon khas Australia, seperti pohon mallee, bisa ditebang beberapa kali dan akan terus tumbuh kembali dari batangnya.

"Jadi kita bisa terus menanam dan memanennya."

Setelah dipanen, kayu dapat dikompres menjadi 'pellet' berukuran kecil, namun memiliki energi yang tinggi, sebelum dimasukkan ke dalam tungku.

"Kandungan airnnya menjadi berkurang, dan ini merupakan elemen penting dalam memastikan kayu terbakar dengan sangat bersih," kata David. Bisa jadi sumber pendapatan baru petani

Uji coba saat ini difokuskan dengan menanam pohon-pohon di kawasan pinggiran, sehingga para petani bisa mendapatkan sumber pendapatan baru.

 "Kami menargetkan area pertanian yang saat ini tidak produktif," kata Dr Ximenes.

Diharapkan pohon-pohon yang ditanam juga akan membantu menyerap karbon dan nitrogen, sehingga meningkatkan kualitas tanah.

Dr Ximenes mengatakan salah satu prospek paling menarik dari proyek ini adalah menggabungkan tenaga surya dan biomassa untuk potensi pembangkit listrik yang berkelanjutan, tanpa memerlukan baterai yang mahal.

"Biomassa akan digunakan dalam sistem boiler … bersama dengan energi surya … yang kemudian akan digabungkan untuk menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik," kata Dr Ximenes. Manfaatkan air limbah 

Pohon-pohon juga dapat digunakan oleh industri hewan potong untuk menciptakan sistem energi yang terus menerus bisa dipakai, kata Dr Ximenes.

"Kami pikir ada peluang yang sangat menarik, terutama saat perusahaan daging dengan lahan yang luas dalam mengelola air limbah, di mana mereka membuang air limbah ke dalam tanah," katanya.

Dr Xiemens juga mengatakan tanah yang kaya nutrisi dari air limbah akan menjadi tempat yang ideal untuk menanam pohon untuk biomassa.

"Pengolah daging sebenarnya bisa memanen pohon-pohon secara teratur untuk menghasilkan bahan baku untuk boiler mereka, menghasilkan energi terbarukan untuk kebutuhan mereka," jelasnya.

Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporannya dalam bahasa Inggris

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Nelayan Indonesia Kembali Dituduh Mencuri Ikan di Perairan Australia

Berita Terkait