Petani di Bogor Curhat soal Irigasi Rusak Bertahun-Tahun

Senin, 07 Mei 2018 – 18:43 WIB
Petani di Bogor curhat pada Kang Uu. Foto: Ist

jpnn.com, BOGOR - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1 Uu Ruzhanul Ulum dicurhati petani saat berkunjung ke Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Mereka mengeluhkan irigasi yang sudah lama rusak dan lahan garapan yang khawatir segera dijual pemiliknya.

BACA JUGA: Kang Uu Bersyukur Didukung Kiai Idolanya di Bogor

Ketua kelompok tani, Jasrif menyatakan masalah tersebut kepada Kang Uu.

Menurut dia, petani yang menggarap lahan 35 hektare itu mengeluhkan masalah pengairan irigasi yang tak kunjung diperbaiki.

BACA JUGA: Dorong Produksi Kedelai Lokal untuk Industri Tahu di Jabar

Akibatnya kondisi tanah kering sehingga tidak bisa ditanami padi. Karenanya petani pun menanam palawija.

“Padahal kami berharap bisa tanam padi, tapi air tak turun ke sawah,” ujar Jasrif.

BACA JUGA: Kang Uu Pernah Tutup Operasi Pasir Besi

Menurut dia, petani yang mencoba menanam padi dalam kondisi kekurangan air, mendapatkan hasil panen tidak maksimal.

Yakni hanyabisa 2 karung per 2 hektare, padahal jika aliran irigasi normal, hasilnya, produktivitas padi bisa mencapai 4 ton per 2 hektare.

Jasrif juga mengungkapkan bahwa lahan yang digarap oleh petani adalah milik perseorangan.

Belakangan dia mendengar kabar bahwa lahan garapannya akan beralih fungsi menjadi perumahan.

Karena itu dia berharap kepada Kang Uu, agar lahan subur tersebut, jangan sampai beralih fungsi.

Selain curhat masalah pengairan yang tidak berjalan, Jasrif juga bercerita bahwa tanah yang digarap oleh dirinya bersama para petani lainnya akan digunakan oleh pemilik lahan untuk dijadikan perumahan.

Dia pun meminta tolong kepada Uu agar lahan tersebut tidak dijadikan perumahan.

“Harapan kami lahan ini tetap sebagai lahan pertanian, kalau dialihfungsikan, kami mau usaha apa, anak-anak mau makan dimana, " kata Jasrif.

Mendengar keluhan dari para petani itu, Kang mengaku prihatin.

Terkait irigasi, dia akan mengoptimalkan program Gerbang Desa, yang menjadi program unggulannya saat memimpin Kabupaten Tasikmalaya.
Program itu antara lain, listrik masuk desa, memperbaiki jalan desa, dan memperbaiki atau membangun irigasi baru, serta penyediaan air bersih.

"Solusinya gerbang desa untuk Jawa Barat, di program ini jalan desa diperbaiki, listrik masuk desa, irigasi dan air bersih pedesaan. Jika kami jadi pemimpin Jabar, maka pembangunan dan perbaikan irigasi akan menjadi prioritas utama untuk meningkatkan ketahanan pangan di Jabar, termasuk di kabupaten Bogor ini," kata Uu.

Terkait lahan garapan yang informasinya akan dialihfungsikan oleh pemiliknya menjadi kawasan perumahan, Kang Uu menyatakan akan memikirkan solusi yang terbaik.

Namun, berdasarkan pengalaman memimpin Tasikmalaya dua periode, dia menggunakan peraturan daerah Sawah Abadi, untuk mempertahankan dan meningkatkan lahan pertanian.

Melalui program sawah abadi, kata Kang Uu, dia sudah mencetak 150 hektare sawah baru dari target 500 hektare.

Target tersebut Kang Uu yakin bisa tercapai, jika semua infrastruktur termasuk irigasi dibangun.

Salah satu aturan di perda itu adalah, petani tidak boleh menjual sawahnya atau mengalihfungsikan lahan pertaniannya untuk pembangunan apapun. Jika mereka bersikukuh membangun, maka IMB tidak akan dikeluarkan.

“Jika Perda Sawah Abadi sudah ada di Tasik, dan hasilnya dapat meningkatkan surplus beras, kenapa tidak jika perda yang melindungi para petani ini bisa juga diberlakukan di Jabar,” ujar Kang Uu.

Usai berkunjung ke petani, Kang Uu juga menemui pengrajin jaket di Kampung Cigola, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Di kampung itu, warga desanya, terutama ibu-ibu menerima usaha jahit jaket.

“Kami mohon dibantu alat lebih modern dan pelatihan untuk meningkatkan SDM, terutama anak muda,” kata Ace, pengusaha jaket.

Selain itu, Ace juga berharap pemerintah membantu pemasarannya jaket mereka. Sebab selama ini, mereka mendapat order dari dealer motor di Jakarta.

Kang Uu menyatakan, masalah pemasaran, bisa ditingkatkan melalui marketing digital agar jaringan pemasaran lebih luas.

“Untuk itu, petani harus dilatih membuat aplikasi marketing digital dan mengoperasikan aplikasi tersebut,” ujar Kang Uu. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Kreatif Bisa Berkembang Jadi Pariwisata


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler