jpnn.com, SUMENEP - Petani Sumenep yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pertama Indah Rubaru (PIR) berhasil menembus pasar Belanda. Capaian itu tak lepas dari program UPLAND Project Kementerian Pertanian.
"Kami sebagai petani merasa bahagia dikarenakan bawang kami mau diekspor, kan, dari dulu bawang kami enggak pernah diekspor, cuma pasar-pasar lokal saja dan alhamdulilah merasa bahagia," kata Ketua Kelompok Tani PT PIR Marsito dalam keterangannya, Sabtu (16/12).
BACA JUGA: Bantu Sejahterakan Petani, UPLAND Project Kementan Ekspor Bawang Goreng
Marsito (41) mengatakan kelompok tani yang dipimpinnya pada awal tahun ini dihubungi oleh petugas UPLAND Project Kementerian Pertanian dan menawarkan bantuan serta pendampingan untuk menanam komoditas bawang.
Kelompok tani Marsito beranggotakan 25 orang dan ada enam pihak yang menyanggupi untuk mengikuti program yang ditawarkan oleh UPLAND Project Kementan dengan bantuan dua ton bibit di dua hektare lahan.
BACA JUGA: UPLAND Project Ramaikan Trade Expo Indonesia
"Saya prosesnya memang mendapat bantuan UPLAND Project, anggota saya tidak ada yang pernah tanam bawang. Saya sebagai pembuka, sebagai ketua kelompok saya harus bisa, orang lain saja bisa kenapa kami enggak bisa dan saya langsung memakai springkler, jadi kami enggak pakai siram manual seperti orang kebanyakan," ujarnya.
Dia juga memuji kualitas bibit bawang yang disediakan UPLAND Project serta lima orang petugas penyuluh lapangan (PPL) yang senantiasa mendampingi kelompok taninya mulai dari penananman, mengatasi penyakit dan hama, hingga bagaimana teknik untuk mencapai hasil yang maksimal.
BACA JUGA: Program Upland Kementan Ini Dinilai Menyelesaikan Masalah Permodalan Petani
Saat panen tiba, Marsito dan petani bawang lainnya terkejut dengan hasil panen yang melampaui ekspektasi.
"Hasilnya di luar ekspektasi kami, biasanya 1 kilo (bibit) banding 10 (kilo panen) yang biasa. Tetapi punya kami alhamdulillah 1 (kilo bibit) banding 12 (kilo hasil panen)," ujar Marsito.
Namun ujian kembali datang pascapanen, yakni anjloknya harga bawang di pasar. Namun petugas UPLAND Project Kementerian Pertanian mengarahkan petani untuk tidak buru-buru menjual komoditas bawang tersebut demi mengurangi kerugian.
Petugas UPLAND Project kemudian mengarahkan kelompok tani untuk mengolah hasil panen tersebut menjadi bawang goreng, tujuannya tentu agar tidak dijual murah dan mencegahnya agar tidak busuk saat disimpan.
Pendampingan dari UPLAND Project tidak hanya soal pertanian di hulu (on farm) pendampingan pascapanen (off farm) mulai dari pengolahan komoditas dan pemasaran komoditas pun juga diberikan. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Pesta Panen di Banjarnegara, Program UPLAND Dianggap Berhasil
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga