Gubernur mengatakan, akibat kebiasaan para petani menggunakan pupuk buatan (anorganik) secara terus menerus dapat menyebabkan kesuburan lahan tersebut berkurang dan juga ekosistemnya rusak. "Degradasi lahan di Babel, setiap orang Bangka pasti sudah tau dan tak perlu saya ceritakan itu, dimana kesuburannya sudah berkurang, sehingga kita harus mencari terobosan kedepan tidak hanya mengandalkan pupuk anorganik tetapi mengandalkan pupuk organik untuk mengembalikan kondisi tanah kita agar lebih baik lagi," harap Eko di kantor Gubernur, Kamis (20/12).
Disinggung, apakah penyebab terjadinya degradasi lahan di Babel, diakibatkan oleh eksploitasi besar-besaran aktivitas pertambangan di bumi serumpun sebalai ini, ketua DPD Golkar Babel ini, tak menampik dan mengiyakan, dikarenakan menurut dia, penyebab degradasi lahan di Babel ini, tidak semata-mata karena aktivitas pertambangan.
"Tidak semua lahan di Babel ada timahnya, hanya berapa persennya saja,lahan-lahan yang bisa untuk lada sekarang ini juga sudah susah, karena memang tidak subur. Dan, penyebabnya juga bisa karena faktor alam, pemanasan global, dan lahan yang kurang pemeliharaan. Jadi lahan saat ini harus direkayasa sedemikian rupa, sehingga bisa disuburkan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Gub juga menyarankan, petani Babel dapat bercocok tanam kembali kecara tradisional, meski diakuinya kalau pengelolaan pupuk organik secara tradisional memerlukan waktu yang agak lama.Namun,menurutnya kalau masih terus menerus menggunakan pupuk buatan (kimia.red) tentu akan berpengaruh terhadap kesuburan lahan.
"Kita sudah seharusnya kembali ke cara tradisional dengan pupuk organik, karena pupuk anorganik ini cepat merusak kesuburan tanah, tanah menjadi kering."katanya
Disinggung upaya pemprov Babel untuk mengembalikan kembali kejayaan lada Bangka menjadi salah satu komoditas unggulan di provinsi Babel. "Salah satunya, pemprov Babel memprogramkan, revitalisasi lada," katanya, sembari menambahkan, sebagai langkah serius pemprov Babel untuk mengembalikan kembali kejayaan lada Bangka, disiapkan badan khusus untuk menanggani lada dan diback up oleh satuan kerja perangkat daerah pemprov.
"Ada Badan khusus untuk lada itu, dan dari dinas juga selalu memberikan bimbingan pada masyarakat untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan dan menyiapkan juga bibit-bibit yang bagus dan alternatif pupuk," demikian Eko. (hry)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib Bupati Aceng Ditentukan Hari Ini
Redaktur : Tim Redaksi