Petani Food Estate: Terima Kasih Kementan, Kami Sudah Dibimbing

Selasa, 06 April 2021 – 20:06 WIB
Petani Food Estate Kalimantan Tengah mengucapkan terima kasih kepada Kementan. Foto: Kementan.

jpnn.com, KALTENG - Para petani di kawasan Food Estate klaster 7 dan 8, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), menyampaikan terima kasih atas bantuan Saprodi dan pendampingan Kementerian Pertanian (Kementan) yang melakukan perluasan lahan serta membangun sistem kelembagaan.

Ketua Gapoktan Bersama area Klaster 7 dan 8 Desa Dadahup Tri Suparwanto menjelaskan bahwa bantuan dan pendampingan tersebut berdampak langsung terhadap perbaikan ekonomi petani dan masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Kementan Maksimalkan Lahan di Dadahup untuk Dukung Food Estate

Lebih dari itu, lanjut Tri, ada sekitar 180 petani dan pemangku kepentingan lainnya yang sudah memegang saham korporasi bersama pada Food Estate Kalteng.

"Kami sudah dibimbing Kementan dalam membentuk korporasi petani. Bahkan ada 180 pemegang saham di klaster 7 dan ada 427 pemegang saham di klaster 8. Karena itu, kami berharap mendapat arahan lanjutan dalam melanjutkan korporasi ini," katanya.

BACA JUGA: Kementan Memperkuat Food Estate dengan Korporasi Petani

Tri menjelaskan secara perluasan lahan garapan petani mengalami peningkatan signifikan.

Menurut dia, Gapoktan mampu menggarap rata-rata 420 hektare dari garapan sebelumnya yang hanya 200 hektare.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Dorong Provinsi Kalteng Kembangkan Food Estate

Berdasarkan informasi yang diterima Tri, mereka bahkan mampu menghadirkan produksi padi sebanyak enam ton dalam luasan satu hektare.

"Petani sangat senang dan mengharapkan keberlanjutan Food Estate ini. Ada banyak hal yang dibantu Kementan baik dari Saprodi maupun alsintan. Yang pasti produksinya lebih murah dan hasilnya lebih bagus," katanya.

Selain bentuk gabah, kata Tri, petani Food Estate juga menerima keuntungan lain dengan selalu tersedianya pasokan beras baik untuk konsumsi keluarga maupun ekspor ke wilayah desa tetangga.

"Yang bisa kami amati sekarang adalah beras yang biasanya kurang, sekarang malah surplus. Petani bahkan bisa menjualnya ke desa tetangga. Ini karena produksi beras Food Estate meningkat bahkan surplus," ungkap dia. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler