jpnn.com, BANDA ACEH - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mulai naik dari Rp 500 menjadi Rp 800 per kilogram di wilayah Pulau Simeulue, Provinsi Aceh.
"Kenaikan harga TBS sawit di tingkap agen pengumpul ini sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Kini, harga TBS sawit Rp 800 per kilogram dari sebelumnya Rp 500 per kilogram," kata Jupri (46), petani sawit di Simeulue, seperti dikutip dari Antara, Senin (1/8).
BACA JUGA: Alhamdulillah, Harga TBS Sawit Makin Moncer, Jadi Sebegini
Menurut Jupri, kenaikan harga TBS sawit tersebut membuat petani kembali bergairah. Sebab, sebelumnya petani sempat lesu dengan harga Rp 500 per kilogram.
"Dengan harga tersebut tidak bisa menutupi biaya perawatan, pupuk, maupun upah pekerja untuk panen," ungkapnya.
BACA JUGA: Merangkak Naik, Harga Sawit Makin Kinclong
Jupri mengharapkan harga TBS sawit tersebut terus bergerak naik agar petani bisa menikmati hasil perkebunan serta perekonomian pulih akibat pandemi COVID-19 dan kesejahteraan petani meningkat.
"Kami juga berharap harga TBS sawit bisa kembali ke harga Rp 2.700 per kilogram," kata Jupri menyebutkan.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue Hasrat Abubakar mengatakan pihaknya terus memotivasi petani untuk tetap merawat tanaman sawit di tengah anjloknya harga TBS sawit.
"Anjloknya harga tidak hanya terjadi di Kabupaten Simeulue, tetapi juga hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kami yakin harga kembali normal, menyusul sudah dibukanya kembali ekspor minyak sawit mentah atau CPO," kata Hasrat Abubakar.
Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra.
Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 80 ribuan jiwa. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul