jpnn.com - MUSI BANYUASIN - Seorang petani karet Sangadah (53) meninggal dunia diduga dililit ular jenis sanca berukuran lebih dari tiga meter saat berkebun di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kasat Reskrim Polres Musi Banyuasin AKP Dwi Rio mengatakan korban merupakan seorang perempuan warga Desa Sukajaya, Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumsel.
BACA JUGA: Jokowi Senang Petani Tuban Gunakan Pupuk Organik, Mentan SYL: Saya Siap Memperluasnya
Peristiwa tragis yang dialami korban tersebut berlangsung Jumat pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Saat itu korban Sangadah pergi ke kebun karetnya di Dusun V, Desa Sukajaya, seorang diri sebagaimana aktivitasnya sehari-hari.
BACA JUGA: Malam-Malam, Warga Dikejutkan Kehadiran Ular Sanca Sebesar Ini
Korban sempat bertegur sapa dengan para rekan seprofesi sebelum mulai menyadap karet di kebun masing-masing.
Namun, beberapa saat setelahnya rekan korban bernama Ngadiah mendengar suara jeritan keras meminta tolong dari arah kebun korban.
BACA JUGA: Ular Sanca 6 Meter Ini Mengejutkan Warga Bekasi, Lihat
"Ternyata jeritan itu berasal dari korban, yang menurut Ngadiah, dia melihat tubuh korban terkapar di tanah dan dililit ular besar," kata dia di Musi Banyuasin, Jumat (7/4).
Saksi Ngadiah bergegas memanggil warga lainnya untuk menolong korban yang tampak mulai melemas tak sanggup berteriak.
Mendapat laporan itu, warga didampingi personel Babinkamtibmas dan Babinsa yang bertugas di kawasan tersebut bergegas memberikan pertolongan.
Nahas, meski ular dapat dijinakkan, tetapi warga di lokasi memastikan nyawa korban Sangadah tak tertolong.
Korban meninggal dunia dengan bekas lilitan ular ditemukan pada sekujur tubuhnya.
Dari situ, warga setempat pun terpaksa membunuh ular jenis sanca sawah berukuran lebih dari tiga meter tersebut.
Kemudian, jasad korban dimakamkan oleh keluarga di tempat pemakaman umum desa setempat petang tadi.
Atas peristiwa itu kawasan kebun karet, tempat ditemukannya jasad korban, ditutup dengan garis polisi.
Dwi Rio mengimbat warga desa setempat untuk lebih waspada dan menghindari pergi berkebun seorang diri. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi