Petani Kesal, Harga Bawang Lokal Anjlok

Senin, 23 Mei 2016 – 12:58 WIB
Petani bawang. FOTO: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - TERNATE – Petani bawang merah asal Kelurahan Takofi Kecamatan Moti, Kota Ternate Maluku Utara, mengeluhkan rendahnya harga beli bawang merah.

Salah seorang petani bawang, Rakib mengatakan harga bawang merah yang dijual hanya Rp 10.000 per kilogram. Padahal, harga bawang merah dari Manado mencapai Rp 40.000 per kilogram.

BACA JUGA: Menjanjikan, Menko Rizal Bidik Eksportir Tuna

Menurutnya, pemasok cenderung membedakan bawang lokal dengan bawang merah dari luar. Dari luar mereka berani beli dengan harga tinggi, tetapi giliran bawang merah lokal harganya jadi anjlok.

Karena itu, dia meminta pemerintah mengontrol harga tingkat petani. Rakib kesal karena jerih payah mereka menanam bawang merah membutuhkan tenaga dan waktu yang tidak singkat, namun hasil panennya justru tidak dihargai.

BACA JUGA: Telkom Percepat Implementasi Smart City dengan Living Lab

Padahal, dia mengaku dari segi kualitas bawang yang dihasilkan justru lebih bagus dari bawang yang didatangkan dari luar. Karena bibit bawang yang ditanam berasal dari bibit unggulan bantuan pemerintah provinsi (pemprov).

“Kami berharap pemerintah juga bisa membantu kami mencarikan pasar sehingga petani bisa lebih bergairah lagi menanam bawang,” katanya seperti dilansir Malut Post (JPNN Group).

BACA JUGA: AP II Kembangkan Bandara Internasional Minangkabau

Rakib adalah salah satu petani yang mendapat bantuan bibit bawang merah dari program pengadaan bibit yang diadakan Dinas Pertanian Malut 2015.(JPG/tr-03/onk/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pemicu Harga Bahan Pokok Naik Jelang Ramadhan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler