Petani Kesulitan Keringkan Gabah

Senin, 18 Maret 2013 – 09:24 WIB
PASAWAHAN-Dampak musim hujan, warga di Desa Pasawahan mengeluh karena kesulitan mengeringkan gabah hasil panen. Musim panen kali ini hanya terjadi di sejumlah desa di  Pasawahan, sementara di desa lain baru masuk musim tanam. Akibatnya petani harus pasrah karena gabah mereka tidak bisa dijemur karena alasan cuaca.

Yusuf Fuad (45), salah seorang warga Pasawahan mengaku kesulitan mengeringkan gabah hasil panennya. Sehingga mereka pun menjemurnya hanya jika cuaca cerah, dan tidak secara penuh gabahnya dapat kering. Kondisi tersebut dirasakan pekan-pekan ini oleh petani di Pasawahan.

Jika sebelumnya mereka sama rata dalam merasakan musim panen, namun kali ini panen justru terjadi di musim penghujan. "Menjemurnya sebentar kalau cuaca cerah saja, kalau mendung segera diangkat. Jadi tidak kering-kering gabahnya," kata Yusuf kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN), Minggu (17/3).

Dari seluas 100 hektar sawah yang ditanami padi, hanya sekitar 30 hektar yang bisa dipanen. Kendati demikian, petani juga harus mengalami masalah pengeringan, dengan menunggu cuaca cerah. Sementara itu di desa tersebut belum memiliki mesin pengering gabah, hanya mengandalkan pengeringan dari alam saja.

Kondisi cuaca yang sering berubah tiap waktunya terkadang membuat petani harus kerja dua kali dari biasanya. Yaitu mereka harus menjemur jika cerah dan membereskan kembali ketika hujan tiba-tiba turun.

Padahal biasanya saat musim panas, mereka bisa menjemur dari pagi hingga sore hari. "Sekarang repot cuacanya seperti ini, yang panen cuma di Pasawahan dan Di Pondok Salam di Desa Pondok Bungur dan Bungur Jaya di tempat lain masih tanam," ujarnya.

Kondisi tersebut akan memungkinkan adanya krisis kekurangan pangan di petani. Hal itu lantaran gabah mereka tidak bisa dijemur dan akibatnya menghitam. Sehingga sudah tidak layak untuk dimakan karena kondisinya suah mulai membusuk.

Dari kejadian itu tentu harus dapat ditanggapi secara serius oleh pemerintah. Yaitu dengan menyediakan mesin pengering gabah agar petani tidak merugi. "Harapanya gabah bisa kering dan bisa dijadikan beras untuk dimakan, kalau sekarang seperti ini jadi terpaksa membeli beras di pasar," pungkasnya.(sei/lsm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kartu Jamkesmas Ditarik, Warga Mengeluh

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler