jpnn.com, BANJARBARU - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) gencar melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Program YESS dijalankan di empat provinsi di Indonesia, antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
BACA JUGA: Kementan-Pemkab Tanah Laut Pacu Penumbuhan Usaha Petani Milenial Berbasis Klaster
Selain itu, Kementan terus mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS.
BACA JUGA: Kembangkan Ekosistem Berbasis Klaster, Kementan Pacu Regenerasi Petani di Kalsel
"Pertama, program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS, yakni pemuda dan pemudi harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," katanya.
SMK PP Negeri Banjarbaru sebagai salah satu pelaksana Program Yess atau Provincial Project Implementation Unit (PPIU) kembali menggelar bimbingan teknis atau advance training for start up young entrepreneur dalam program YESS di Kalimantan Selatan.
BACA JUGA: Sahroni Tewas, Pelaku Pembunuhan Tak Terima Istrinya Dekat dengan Korban
Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru selama empat hari sejak Jumat sampai Senin (3-6/11).
Adapun tema yang di ambil “Pelatihan Smart Agribisnis Kewirausahaan Bagi Petani Milenial”.
Pelatihan diikuti oleh 25 orang Penerima Manfaat Program YESS di Kalimantan Selatan, yang merupakan petani pemula dari tiga kabupaten wilayah Program YESS di Kalimantan Selatan, yaitu sepuluh orang dari Kabupaten Banjar, lima orang dari Kabupaten Tanah Bumbu, dan sepuluh orang dari Kabupaten Tanah Laut.
“Jangan takut menerima tambahan pengetahuan dan wawasan kita, dan kedepan pertanian kita menjadi maju, serta Bapak-Ibu menjadi sukses. Kedepannya Bapak-Ibu diharapkan menjadi petani yang bisa memenuhi kebutuhan lokal atau bahkan nasional, dan jangan kalah dari negara lain,” ujar Wakil Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru yang juga deputi bidang teknis PPIU Kalsel.
Peserta sendiri mendapatkan berbagai materi dari narasumber diantaranya praktisi ataupun widyasiwara.
Peserta pelatihan Abdul Halim dari Kabupaten Banjar pun merasa bangga menjadi penerima manfaat Program Yess, dengan mengikuti pelatihan dari Kementan ini.
Adapun materi pelatihan yang didapat, antara lain smart agrobisnis dan pertanian modern, teknologi pertanian modern dan perangkat luna pertanian, kewirausahaan dalam agrobisnis, kebijakan pengembangan smart agrobisnis kewirausahaan bagi petani milenial, pemasaran dan penjualan.
Kemudian presentasi dan komunikasi bisnis, pengelolaan permodalan usaha dan penggunaan teknologi untuk pengelolaan keuangan, investasi dan pengembangan bisnis, dan tencana tindak lanjut.
Di kesempatan ini juga peserta juga mengikuti acara pembukaan Milenial Indonesia Agripreneur (MIA) di Polbangtan Bogor, Jumat (3/11) secara daring zoom. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lembaga Survei Dunia Ungkap Elektabilitas Anies 28,91 Persen Seusai Putusan MK
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti