JPNN.com

Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif

Selasa, 14 Januari 2025 – 14:01 WIB
Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif - JPNN.com
Al Fansuri (kanan), petani muda yang memiliki pandangan tentang menopang Indonesia Emas 2045 lewat agrikultur progresif. Foto: dokpri for jpnn.com

jpnn.com - Al Fansuri, seorang petani muda, menuangkan pemikirannya dalam sebuah karya berjudul Agrikultur Progresif: Menopang Indonesia Emas Lewat Jalur Pertanian.

Karya tersebut lahir dari keresahannya dalam memandang usaha pertanian yang sebenarnya adalah kekuatan bagi bangsa untuk berlari kencang menuju Indonesia Emas.

BACA JUGA: DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045

Kenny Kurnia Putra, Jakarta

“Sektor pertanian itu vital bagi perekonomian Indonesia. Meskipun kontribusinya terhadap PDB negara terus menurun, tetapi ini masih jadi sektor penghidupan bagi masyarakat, apalagi yang tinggal di pedesaan," kata Al Fansuri, Selasa (14/1).

BACA JUGA: Kapolri Ajak Kader Muda Al Washliyah Ikut Kawal & Wujudkan Indonesia Emas 2045

"Namun, semua tahu, komoditas pertanian juga jadi penyumbang PDB terbesar bagi negara Indonesia, apalagi kalau anak mudanya lebih banyak berperan di sektor pertanian,” imbuhnya.

Sebagai anak muda yang bergelut di usaha pertanian, dia tidak menampik masih ada banyak kerikil tajam yang dihadapi petani, termasuk dirinya.

BACA JUGA: Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Ninja Xpress Dukung UKM Go Ekspor

“Ketergantungan pada metode konvensional dan kurangnya penerapan teknologi modern menjadi penghalang utama dalam meningkatkan produktivitas,” ujarnya

Dalam buku yang dia tulis, dijabarkan solusi untuk sejalan dengan target pemerintah di bidang pertanian.

Al Fansuri mengusulkan transformasi menuju agrikultur progresif yang mengintegrasikan teknologi canggih dan ramah lingkungan, serta berfokus pada efisiensi dan keberlanjutan.

Penggunaan drone untuk pemantauan tanaman, sistem irigasi berbasis sensor otomatis, serta teknologi big data untuk meramalkan hasil panen, dipandangnya sebagai kunci untuk menghadapi tantangan produksi dan distribusi.

Dia percaya bahwa tanpa pendidikan dan pelatihan yang memadai, petani akan kesulitan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Oleh karena itu, peningkatan kapasitas petani melalui pendidikan dan akses kepada pembiayaan yang lebih mudah, menjadi bagian tak terpisahkan dari rencana transformasi ini.

Dia juga menekankan pentingnya penguatan infrastruktur pertanian mulai dari sistem irigasi hingga jaringan distribusi yang lebih efisien.

Tidak hanya soal teknologi dan infrastruktur, Al Fansuri juga mengajak pembaca dan pelaku usaha tani untuk berpikir lebih jauh tentang keberlanjutan pertanian.

“Dalam menghadapi dampak perubahan iklim, pertanian berkelanjutan—seperti teknik agroforestry dan pertanian organik—diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus menghasilkan produk yang lebih sehat dan berkualitas," tuturnya.

Gambaran buku Al Fansuri diakhiri dengan gagasan tentang Agrikultur 4.0, yaitu era digitalisasi dalam sektor pertanian yang melibatkan penerapan kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan blockchain untuk meningkatkan efisiensi serta transparansi dalam rantai pasok pertanian.

Menurut Al Fansuri, penguasaan teknologi ini akan menjadikan sektor pertanian Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga bersaing di pasar global.

"Semoga ini menjadi sebagai sebuah karya yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan panduan praktis. Buku ini menjadi bacaan penting bagi siapa saja yang ingin melihat sektor pertanian Indonesia berkembang dan menopang ekonomi negara menuju Indonesia Emas 2045," kata Al Fansuri. (*/jpnn)


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler