Petani Sawit di Kalbar Adopsi Pola Kemitraan Petani dan PTPN IV Regional 3 Riau

Selasa, 27 Februari 2024 – 21:40 WIB
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) serta pengurus sejumlah koperasi produsen sawit dari Kalimantan Barat mempelajari pola kemitraan yang dilangsungkan PTPN IV PalmCo Regional 3 Provinsi Riau. Foto dok PTPN IV

jpnn.com, RIAU - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) serta pengurus sejumlah koperasi produsen sawit dari Kalimantan Barat mempelajari pola kemitraan yang dilangsungkan PTPN IV PalmCo Regional 3 Provinsi Riau.

Mereka berkunjung ke PTPN IV PalmCo Regional 3 dan disambut langsung SEVP Operation Arief Subhan Siregar dan General Manager Distrik Petani Mitra Ferry P Lubis untuk mempelajari sekaligus mengadopsi skema kemitraan petani dalam mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kalimantan Barat (Kalbar).

BACA JUGA: Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, PTPN III & Pertamina NRE Sepakati Komersialisasi Kredit Karbon

Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu, mereka melakukan kunjungan dan berinteraksi langsung dengan ratusan petani mitra perusahaan di Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, serta Kabupaten Siak.

"Luar biasa. Kami sangat berharap keberhasilan yang diraih di sini bisa diterapkan di Kalbar. Setidaknya ada empat pilar penting yang kami pelajari dari sini yang nanti bisa kami bawa pulang ke Kalimantan," ujar Ketua Bidang Advokasi, Humas, dan Promosi Aspekpir Kalimantan Barat Ir Mei Irmoko.

BACA JUGA: Sun Life Indonesia & Bank Muamalat Hadirkan Produk Asuransi Salam Hijrah Arafah USD

Pertama, kebijakan kemitraan dengan pola manajemen tunggal atau single management.

Pola tersebut menjadi kunci sukses program PSR yang dilaksanakan PTPN IV PalmCO Regional 3 Riau di berbagai kabupaten Provinsi Riau.

BACA JUGA: Tampil di ARCH:ID, Nippon Paint Hadirkan Tren Warna Bernuansa Alam

Melalui pola tersebut, kultur teknis petani mitra akan setara dengan standar tinggi perusahaan, mulai dari penumbangan sawit renta, pemanfaatan bibit sawit unggul bersertifikat, proses penananman, pemupukan, hingga pemeliharaan untuk diterapkan di areal peremajaan sawit masyarakat.

Pendekatan tersebut kian lengkap dengan pola off taker atau pendampingan perusahaan kepada petani selama proses peremajaan sawit berlangsung.

Salah satu wujud pola tersebut adalah skema cash for works untuk para petani mitra sehingga para petani tetap mendapatkan penghasilan selama peremajaan berlangsung.

PTPN IV juga menawarkan program penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat, pendamping, pelatihan kepada para petani sehingga mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petani dalam mewujudkan perkebunan berkelanjutan.

"Ketika ini diterapkan ke Kalimantan Barat, InsyaAllah akan dapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Kami dari Aspekpir Kalbar mengucapkan terimakasih dan siap mendukung suksesi PSR di kalbar. Kami siap berkolaborasi dengan PTPN IV di Kalbar," tuturnya.

Secara umum, dia menjelaskan persoalan kemitraan di Riau tidak jauh berbeda dengan Kalimantan. Namun, pendekatan yang dilaksanakan Regional 3 memberikan hasil yang jauh lebih baik.

"Kalau kita lihat karateristik permasalahan di sini tidak jauh berbeda dengan Kalbar. Kerja sama antara pihak perusahaan dan petani yang tentu akan sukses dan berhasil ketika roh nya ada. Roh kebersamaan. Roh kebersamaan itu butuh rasa saling. Saling mendukung, saling membantu, saling menguatkan. Tidak bisa berdiri sendiri. Strategi ini yang akan kita bawa ke sana," lanjutnya.

SEVP Operation PTPN IV PalmCo Regional 3 Arief Subhan Siregar menjelaskan kunjungan studi banding ini merupakan realisasi dari Workshop PTPN Untuk Sawit Rakyat yang digelar di Pontianak, beberapa waktu lalu.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler