Petani Siap-siap! KUR Pertanian Dipastikan Terus Mengalir

Kamis, 05 Agustus 2021 – 17:00 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian terus berjalan dengan baik. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian terus berjalan dengan baik. Bahkan, dari total plafon KUR senilai Rp 70 triliun yang ada, sebesar Rp 44,5 triliun atau 63,6 persen di antaranya sudah terealisasikan dengan baik.

"Hal ini menunjukan bahwa KUR pertanian sangat diminati dan terbukti membantu petani baik dari hulu sampai hilir," ujar Dirken PSP Kementan, Ali Jamil dalam webinar yang diberi judul KUR Pertanian 70 T Uang Siapa? Kamis, (5/8).

BACA JUGA: Kementan Beberkan Cara Manjur Mengembangkan Produksi Jeruk, Ada Kuncinya...

Ali mengatakan perguliran KUR pertanian di seluruh daerah harus terus didorong sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas produktivitas, kesejahteraan, dan perekonomian masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19.

"Namun, perlu diingat bahwa KUR ini bukan dana APBN, di mana pemerintah hanya memberikan subsidi bunga KUR sebesar 6 persen per tahun. Oleh karena itu, setiap debitur yang mendapatkan pinjaman wajib untuk mengembalikan," katanya.

BACA JUGA: SYL Pantau Ketahanan Pangan dan Salurkan KUR Senilai Rp 1 Miliar

Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Menko Perekonomian Gede Edy Prasetya mengatakan serapan KUR dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Dia menargetkan, ke depan serapan KUR pertanian mampu mencapai Rp 1 triliun dalam satu hari.

BACA JUGA: Empat Jurus Kementan Sukseskan Program Kampung Hortikultura

"Jadi, kalau bisa di gaspol, maka hasilnya akan lebih bagus. Mudah-mudahan dengan kesempatan yang dibuka lebih luas ini, bapak dan ibu para petani bisa mendapatkan kredit KUR untuk hasil yang lebih maksimal," katanya.

Menurut Gede, program KUR adalah bentuk kehadiran negara terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani Indonesia. Apalagi, tahun ini pemerintah memutuskan suku bunga yang dibebankan tidak lebih dari 3 persen.

"Dengan begitu kita berharap cita cita dalam membuat koorporasi petani bisa dilakukan dengan baik. Apalagi terkait pertanian yang sangat bagus perkembangannya. Dengan KUR rakyat menjadi makmur," katanya.

Direktur Pembiyaan Pertanian Kementan Indah Megahwati mengatakan bahwa pelaksaan perkreditan KUR sejauh ini sudah dibagi menjadi beberapa klaster. Di antaranya klaster padi, jagu, hortikultura, peternakan dan tanaman pangan.

"Jadi kami infokan bahwa KUR kami ini sistemnya sudah klaster, di mana ada klaster tanaman pangan, padi, jagung dll. Dengan KUR kita akan memiliki keuntungan yang berlipat. Misalnya ambil KUR 10 juta 4 bulan kemudian bisa 40 juta dan tidak ada kredit macet karena kita ada offtaker," katanya.

Sementara itu, Assistant Vice President Micro Sales Management Division PT Bank Rakyat Indonesia Asep Nugraha Sukma menambahkan bahwa kredit usaha rakyat akan diberikan kepada masyarakat yang memiliki usaha produktif dan layak dalam mengajukan pinjaman.

"Intinya adalah debitur yang bisa kita biayai adalah mereka yang belum memiliki kesempatan menikmati layaman KUR," kata Asep. (jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
KUR   Kementan   petani   KUR Pertanian   BRI  

Terpopuler