jpnn.com, SOPPENG - Untuk meningkatkan kemampuan petani di Kabupaten Soppeng, Sulsel, khususnya dalam mengelola keuangan, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) di sejumlah BPP.
PLEK merupakan salah satu program pelatihan yang mengintegrasikan kebutuhan akan pentingnya literasi dan pembelajaran keuangan bagi petani melalui pembinaan yang berkelanjutan dari penyuluh pertanian yang bertugas di wilayah yang bersangkutan.
BACA JUGA: Program PLEK Bantu Rumah Tangga Petani Kelola Keuangan
"Pelatihan ini sebagai wujud perubahan ekonomi global yang menuntut pentingnya pencatatan, analisis dan pengelolaan keuangan yang berbasis pada data sehingga manajemen terbaik untuk keuangan yang didasari pada fondasi kesadaran, keterampilan, perilaku dan sikap dalam pengambilan keputusan individu agar tercapai keuangan yang sejahtera menjadi pintu utama," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Fajar.
Dia mengatakan melalui Pelatihan PLEK dapat menguatkan pembiayaan dan pengelolaan keuangan terkait kredit usaha rakyat (KUR), asuransi pertanian serta layanan keuangan lainnya yang dapat diakses oleh kelompok tani dalam mengembangkan usahanya.
BACA JUGA: Warga Surabaya Ini Kaget di Depan Rumahnya Banyak Polisi, Tak Bisa Kabur
Pelatihan mengelola keuangan ini merupakan salah satu bagian dari program Integrated Particitopary Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) yang dilaksanakan BPSDMP Kementerian Pertanian.
"Pelatihan ini memberikan pengetahuan kepada petani, khusus dalam mengelola keuangan Poktan, Karena menyangkut keuangan maka harus terkelola dengan baik, oleh sebab itu petani harus mengetahui berapa sebenarnya pemasukan yang dia dapat dari usahanya," kata Fajar.
BACA JUGA: Malam-Malam Prajurit TNI Bersenjata Kepung Land Cruiser, Tegang, Sopir Melarikan Diri
Menurutnya, kegiatan ini tentunya dapat meningkatkan literasi dan kapasitas pengelolaan keuangan kelompok tani di Kabupaten Soppeng.
Kadis juga meminta penyuluh maupun pendamping di masing-masing wilayah dapat membantu petani dalam meningkatkan literasi dan pengelolaan keuangan, agar apa yang menjadi kendala-kendala yang dialami petani di lapangan bisa diperhatikan dan menemukan solusinya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan program IPDMIP menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
"Khususnya di daerah irigasi sehingga pada akhirnya kesehatan petani bisa meningkat," ungkap Dedi.
Hal senada diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dia menyampaikan jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga meningkat.
"Kemampuan sumber daya manusia juga harus kita tingkatkan agar mereka bisa mengelola pertanian dengan baik," ungkapnya.
Koordinator BPP Lalabata Sulhukmi menaruh harapan besar kepada petani di Soppeng untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam mengelola keuangan baik di usaha pertanian maupun di rumah tangganya.
"Karena pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan sangat bermanfaat bagi petani khususnya dalam pengelolaan keuangan," kata dia.
Peserta pelatihan, Kamiluddin mengatakan pelatihan ini sangat penting dan tentunya sangat bermanfaat.
"Selama ini kami hanya bertani saja tanpa menghitung secara baik berapa pengeluaran yang kami gunakan, setelah pelatihan ini kami bisa belajar mengelola keuangan kami ke depannya, baik dari segi pengeluaran dan perkiraan hasil yang akan diperoleh nantinya," ungkap dia.
"Terkait dengan KUR, tentunya sangat membantu dalam permodalan pengembangan dan peningkatan usaha tani yang kami lakukan, KUR memberikan kemudahan peminjaman dana untuk modal usaha tani," katanya. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti