Petani Tebu Nganjuk Curhat kepada Ganjar Soal Kesulitan Pupuk Hingga Tikus Berdasi

Jumat, 12 Januari 2024 – 22:49 WIB
Capres nomor urut tiga pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo ketika bersama para petani tebu di Nganjuk. Dok: Tim media GP.

jpnn.com, NGANJUK - Ratusan petani tebu berkumpul di lapangan Klinter, Nglawak Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, Jumat (12/1). Mereka hadir untuk menyambut kedatangan capres nomor urut 3 pada Pilpres 2024, Ganjar Pranowo.

Ganjar yang hari ini berkunjung ke Jatim menyempatkan datang menemui para petani tebu di Nganjuk. Selain untuk bersilaturahmi, Ganjar juga ingin belanja masalah dan mendengarkan curhatan langsung dari para petani tebu.

BACA JUGA: Ganjar Ziarahi Makan Gus Dur & Mbah Hasyim Asyari, Lihat Siapa yang Mendampingi

Setibanya di lokasi, Ganjar langsung disambut antusias para petani. Ganjar kemudian diajak ke dalam perkebunan dan melakukan pemupukan tebu bersama petani di sana.

Kedatangan Ganjar itu tak disia-siakan para petani tebu. Ibarat panas setahun ketimpa hujan sehari, mereka memanfaatkan moment langka itu dan saling berebut wadul kepada Ganjar terkait masalah yang banyak dialami para petani.

BACA JUGA: Kaukus Muda Beringin 03 Tolak Pencalonan Gibran & Sepakat Dukung Ganjar-Mahfud

"Pak, tolong soal pupuk, Pak. Sulit sekali mendapatkan pupuk. Sekarang panen kami kurang bagus karena pupuknya memang tidak cukup," kata Sukamto (45), salah satu petani.

Selain soal pupuk, Sukamto juga mengeluhkan terkait bibit unggul yang saat ini sudah tidak ada. Bibit tebu saat ini hanya bisa dipanen dua atau tiga kali, padahal dulu ia mengatakan panen bisa sampai 12 kali.

BACA JUGA: Begini Cara Sukarelawan Ganjar-Mahfud NTB Majukan Sektor Wisata di Mataram

"Satu lagi, Pak, kami selama ini lebih memilih jual tebu di pabrik gula swasta. Karena lebih mudah dan harganya lebih baik. Di pabrik tebu milik negara itu sulit, Pak. Selain itu banyak 'tikusnya'. Tikus berdasi, Pak," ujar M Yahya selaku ketua asosiasi petani tebu rakyat.

Yahya juga meminta Ganjar ketika kelak menjadi presiden untuk menghitung betul kebutuhan gula tanah air dan stok yang ada dari petani. Sebab, saat ini, dalih kebutuhan kekurangan stok gula, impor dilakukan besar-besaran sehingga harga tebu rakyat turun drastis.

Ganjar dengan cermat mendengar satu persatu keluhan petani tebu itu. Dia mengatakan harus ada perbaikan baik soal regulasi maupun penegakan hukum untuk mengatasi problem petani.

"Petani tebu itu jadi salah satu perhatian kami. Banyak problem yang mesti diatasi, mulai benih, pupuk, pabrik gulanya, permodalan dan lainnya. Kami catat satu persatu dan ke depan akan kami jadikan kebijakan sesuai apa yang mereka keluhkan," ujar Ganjar.

Selain itu, yang menjadi perhatian adalah kritik petani tebu pada pabrik gula milik negara. Selain teknologi kalah dengan swasta, para petani menyebut banyak praktik korupsi yang ada di sana.

"Mereka menyebutnya tikus ndase ireng. Lagi-lagi soal korupsi, tidak transparan dan pelayanan buruk masih terjadi. Ini jadi perhatian kami untuk kita selesaikan. Sikat korupsi," pungkas Ganjar. (jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yenny Wahid Sebut Ganjar Mewarisi Semangat Gus Dur & Ayomi Kaum Terpinggirkan


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler