Petani Terancam Tak Bisa Tanam Padi

Senin, 28 Agustus 2017 – 04:02 WIB
Ilustrasi sawah. Foto: Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com, CIKARANG - Buruh tani asal Sukawangi, Mursan mengeluhkan kondisi sawah yang berada di Desa Sukawangi yang sudah kekeringan.

Pasalnya dia terancam tidak bisa menanam padi. Mursan berharap pemerintah daerah mengirim pasokan air, sehingga petani yang berada di Desa Sukawangi bisa bercocok tanam.

BACA JUGA: Kementan Makin Fokus Wujudkan Kedaulatan dan Kesejahteraan Petani

“Musim kemarau gini, palingan kami gak bisa nyawah,” ujar Mursan beberapa waktu lalu.

Hal senada juga disampaikan Bosa , warga RT 001 RW 05, Desa Sukarahayu, Kecamatan Tambelang ini mengatakan, petani harus membayar per-truk untuk mengangkut tanah sebesar Rp 200 ribu dan biaya kuli.

BACA JUGA: Yakin Cerah, Panen Perdana Saja Sudah Untung Rp 20 Juta

Dia menambahkan tanah tersebut sangat diperlukan petani agar bibit di sawah tidak mati.

“Petani berinisiatif menanam bibit di rumah. Sudah hampir 2 bulan petani di sini sudah tidak cocok tanam, kebanyakan petani sudah ngangkut tanah buat nandur di rumah,” jelasnya.

BACA JUGA: Petani Kabupaten Bekasi Kerap Jual Beras ke PT IBU, Ini Alasannya…

Bosan menyampaikan, cuaca kemarau yang membuat sebagian petani untuk sementara ini kurang minat menanam padi.

Apalagi, saluran irigasi tidak sanggup lagi untuk membasahi ratusan hektar sawah, namun beberapa wilayahnya masih ada yang bercocok tanam padi

“Petani menyewa jasa kuli sekalian truk buat ngangkut tanah urukan yang dari sawah. Petani di sini sebagian sudah ada yang kerja, sebagian lagi nguruk tanah buat nanem bibit,” katanya. (apa/gob)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peta Nusa Jadi Simpul Kebersamaan untuk Kemandirian Petani


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
petani   Sawah  

Terpopuler