jpnn.com - LOA JANAN - Idulfitri tahun ini benar-benar berbeda di Masjid Nurul Hikmah, RT 7 Desa Jembayan Ilir, Kecamatan Loa Kulu, Kukar. Ketika seluruh masjid mengumandangkan ayat suci dalam kekhusyukan Salat Id, di sini hanya terdengar tangis kesusahan.
Hari pertama Lebaran, Senin (28/7), tak ada Salat Id di bawah kubah masjid hijau itu. Sedikitnya, 42 rumah tunggal berikut tujuh bangsal di sekitar masjid yang dihuni 180 jiwa, terbakar pada malam takbir, Ahad (27/7).
BACA JUGA: Ribuan Guru di Batam Sumbang Rp 125 Juta untuk Palestina
Penyebab jagoan merah beraksi diduga karena petasan. Menurut keterangan saksi mata, beberapa anak-anak bermain petasan ketika takbir berkumandang. Sebuah petasan tiba-tiba menyambar kios bensin eceran milik Fredy (30).
Menurut saksi bernama Talha (29), anak-anak yang belum diketahui identitasnya bermain petasan sejak pukul 21.00 Wita. Sekitar pukul 21.30 Wita, Talha mendengar ledakan bersamaan dengan jeritan seorang pria.
BACA JUGA: Lebaran Usai, Pasokan Darah Krisis
"Saya dan beberapa warga menuju arah jeritan,"ÃÂ terangnya.
Alangkah terkejut dia, api sudah membakar etalase yang biasa digunakan untuk menaruh bensin eceran.
"Malah menyambar botol bensin yang lain,"ÃÂ ucapnya.
BACA JUGA: Ibu Ini Melahirkan saat Hendak Salat Id di Islamic Center
Dalam keadaan panik, warga mengambil ember berisi air. Saat disiram, api malah makin berkobar dan melalap plafon rumah. Keterangan petugas kebakaran, hal ini sangat mungkin terjadi. Ketika api membesar karena menyambar bahan bakar cair, menyiram dengan air hanya membuat api semakin berkobar. Minyak dan air selalu terpisah sehingga bensin malah menyebar ke mana-mana. Jika menemukan kejadian ini, sebaiknya siram dengan busa atau air sabun untuk melokalisasi api.
Jika tidak, tak perlu waktu lama bagi api untuk menari-nari di semua benda di sekitarnya. Ketika api mulai membesar di Desa Jembayan Ilir, pemadam kebakaran datang 20 menit kemudian. Namun, dua mobil pemadam tak mampu menjinakkan api. Baru dua jam kemudian, setelah tujuh mobil pemadam datang, api baru benar-benar padam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kukar Damansyah mengatakan, pihaknya telah berusaha maksimal menurunkan armada. Enam mobil pemadam dikerahkan, ditambah satu unit milik perusahaan tambang batu bara PT Pamapersada yang beroperasi dekat lokasi kejadian.
Damansyah mengatakan, menurut rencana, korban dievakuasi ke masjid dan tenda. Adapun pasokan makanan bagi para korban telah diberikan.
Kapolsek Loa Kulu AKP Ida Bagus membenarkan, dugaan sementara asal api akibat petasan. Dia mengatakan, rumah Fredy berjualan sembako dan bensin eceran.
Terpisah, Bupati Kukar Rita Widyasari mengatakan, kebakaran jelang Lebaran di Kukar ini adalah kali kedua. Terakhir, si jago merah beraksi pada malam takbir di Kota Bangun.
Rita mengaku, sangat serius mencermati penyebab kebakaran kali ini. "Jika benar karena petasan, sudah seharusnya ada larangan bermain di perkampungan. Sebaiknya, petasan dan barang sejenis hanya boleh dinyalakan di lapangan besar," tutupnya.(adw/*/fch/*/ian/fel)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RS di Palembang Siaga 24 Jam
Redaktur : Tim Redaksi