jpnn.com, JAKARTA - Langkah cepat Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam mengatasi permasalahan stok pakan ternak unggas bagi peternak rakyat mendapatkan sambutan positif.
Nafisa, seorang peternak asal Blitar berterima kasih langsung kepada Mentan Amran atas respons cepatnya dalam menangani permasalahan pakan.
BACA JUGA: Kunker di Sulsel, Mentan Amran Serukan Swasembada Pangan
Dia bahkan terang-terangan awalnya mengaku tidak percaya ketika Amran diangkat sebagai Menteri Pertanian dapat menyelesaikan persoalan mereka.
"Kami tidak percaya Bapak waktu itu. Kami ini sudah pasti mati lambat laun. Namun, setelah saya melihat sendiri kebijakan Bapak, saya sangat apresiasi, saya sangat berterima kasih kepada Bapak,” ungkap Nafisa saat mengikuti audiensi Mentan Amran bersama sejumlah asosiasi peternak unggas rakyat di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Kamis (28/12) siang.
BACA JUGA: Bantah Food Estate Gunakan Polybag, Mentan Amran: Saya Minta Coba Tunjukkan
Mentan Amran disebut bergerak cepat dalam mengatasi kendala pakan yang dialami para peternak unggas.
Secara langsung, Mentan Amran meminta Perum Bulog untuk menyalurkan jagung pakan khusus bagi para peternak rakyat.
BACA JUGA: Percepatan Tanam Padi, Mentan Amran: Pupuk Harus Mudah Didapatkan
”Ketika jagung belum ada, kami ini sampai menangis. Teman-teman kami bisa mati. Kapanpun bisa mati. Alhamdulillah Bapak Menteri Pertanian berusaha mengcover kami,” terangnya.
Lebih lanjut Nafisa menyampaikan penyaluran stok jagung pakan itu telah berhasil membangkitkan usaha ternak miliknya maupun teman-teman peternak lainnya yang sempat kesulitan karena kekurangan pakan.
”Memang peraturannya ketat, (penyaluran stok pakan, Red.) dilakukan by name dan by address, tetapi kami ikuti semuanya. Alhamdulillah akhirnya kami punya jagung. Nikmatnya luar biasa. Terima kasih banyak, Pak Amran,” ucap Nafisa kepada Mentan Amran.
Pada audiensi dengan sejumlah asosiasi peternak unggas rakyat tersebut, Amran menegaskan keberpihakan pemerintah kepada para peternak rakyat.
“Negara dibangun untuk membantu rakyatnya,” tegas Mentan Amran.
Dia pun meminta jajaran Kementan merumuskan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tentang tata kelola ternak unggas.
Diharapkan dengan peraturan terbaru tersebut nantinya akan lebih mudah bagi pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasokan unggas nasional.
”Pendekatan dalam membenahi tata kelola peternakan unggas ini memang harus dilakukan secara holistik, tidak bisa parsial,” terang Amran.
Pada audiensi ini, turut hadir sejumlah asosiasi peternak rakyat, antara lain Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan), dan Forum Peternak Layer Nasional. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi