Para peternak di negara bagian Victoria, Australia, terancam menghadapi gugatan hukum dan berisiko kehilangan lahan mereka hanya karena membangun kembali pagar pembatas tua di lahan peternakan mereka.
Sebuah perlawanan muncul di pedesaan yang tengah berkembang di Victoria menyusul terjadinya perselisihan antara seorang peternak dengan dewan kotanya yang tampaknya akan berakhir di pengadilan.
Saat ini telah ada desakan agar Pemerintah Negara Bagian Victoria mengubah ketentuan hukum atau undang-undang agar lebih praktis bagi para peternak dan lingkungan.
Peternak dari Violet Town, di Timur Laut Victoria, ini tak akan mundur dari kasus yang melibatkan dirinya.
Seorang produsen daging sapi dan domba di Violet Town ini sangat marah karena Dewan Kota Strathbogie setempat mengajukan gugatan hukum terhadapnya karena telah memindahkan dan memotong pepohonan yang berada di lahan peternakan miliknya.
Lahan peternakan milik Kevin Sloan dikelilingi oleh jalanan hampir sepanjang enam kilometer dan pagar lamanya mulai runtuh.
Jadi dia mengaku telah berkonsultasi kepada dewan kota tentang memindahkan pohon-pohon yang bersandar di pagarnya dan tangkai pohon yang menjorok dari pagar.
Sloan meyakini bahwa dirinya telah mendapat persetujuan dari pekerja dewan untuk melakukannya, namun sekarang persetujuan tersebut dibatalkan karena dia diberitahu bahwa dirinya telah melanggar undang-undang lingkungan dengan menyebabkan pohon-pohon itu mati - sebuah klaim yang dia tolak.
Dewan tersebut telah menyurati Sloan dengan 'rincian permasalahan' yang menuntut agar dirinya menjelaskan mengapa dia tidak seharusnya diadili karena merusak tanaman asli Australia.
Sloan mengatakan bahwa perubahan kondisi yang tiba-tiba itu hampir menghancurkannya.
BACA JUGA: Jasad Pemuda Australia Ditemukan di Kanada Setelah Hilang 7 Tahun
"Saya tidak tidur, saya tidak bisa tidur," katanya.
"Mereka tidak bisa memberi tahu kami kesalahan apa yang kami lakukan selain menebang pohon."
Pekerjaan perbaikan pagar ini sudah dimulai pada Januari lalu, tapi sejak saat itu dihentikan oleh Strathbogie Council.
ABC Rural: Warwick Long
BACA JUGA: Ribuan Ekor Anjing Ikut Kejuaraan di Australia
Dewan masih memutuskan gugatan hukum
Dewan Kota Strathbogie telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut dan bahwa mereka telah mengeluarkan pemberitahuan penyebab kejadian.
Tapi belum ada tindakan hukum lebih lanjut yang telah dilakukan.
Dewan Kota mengeluarkan pernyataan melalui pengacara Russell Kennedy:
BACA JUGA: Seni Mural Di Melbourne Marak Dikomersialisasikan
"Masalahnya berkaitan dengan pemindahan sejumlah pohon asli Australia, termasuk yang ada di wilayah bebas bangunan dan merupakan isu yang dianggap serius oleh Dewan Kota," bunyi pernyataan tersebut.
"Saya dapat mengatakan bahwa belum ada proses yang dilakukan terkait masalah ini sampai saat ini.â
"Masalah ini masih dalam pertimbangan dan sebuah keputusan akan dibuat oleh Dewan Kota, termasuk setelah diterimanya rekomendasi hukum lebih lanjut, mengenai bagaimana jika kasus ini diteruskan dan berdasarkan undang-undang apa, kasus ini mungkin layak diteruskan ke persidangan.â
"Mengingat karakter dari pemrosesan dan anggapan yang tepat yang berlaku bagi tergugat potensial lainnya, tidak pantas untuk berkomentar lebih jauh mengenai masalah ini pada saat ini."Aktivis lingkungan desak perubahan UU
Sementara itu, para peternak mengatakan mereka terhambat untuk berusaha mengganti pagar dan memperbaiki infrastruktur berdasarkan undang-undang lingkungan yang berlaku saat ini.
Federasi Peternak Victoria (VFF) percaya, perselisihan seperti ini menyoroti kekurangan dalam undang-undang seputar penebangan vegetasi asli Australia di lahan peternakan yang berlaku saat ini.
Gerald Leach dari komite lahan dan pengelolaan VFF mengatakan bahwa negara bagian perlu mengubah pihak mana yang mengatur apa yang dia sebut sebagai "prosedur birokrasi yang bertele-tele mengenai masalah lingkungan".
"Undang-undang seputar vegetasi asli Australia yang berlaku saat ini di Victoria tidak adil, tidak jelas atau tidak praktis," katanya.
"Ini sangat terkait dengan peraturan bahwa UU ini mencegah peternak untuk mengembangkan lahannya secara tepat untuk produksi agrikultur dan hal itu benar-benar tidak memberikan manfaat lingkungan yang substansial."
Aktivis lingkungan, Shirley Saywell, percaya bahwa undang-undang tersebut perlu diubah; Namun, dia yakin undang-undang tersebut perlu diperkuat bukannya diperlemah.
"Penebangan vegetasi asli Australia harus dihindari jika memang memungkinkan," katanya.
"Ada beberapa celah yang memungkinkan orang bisa memanfaatkan kekosongan tersebut.â
Dia meyakini bahwa tidak ada cukup nilai yang dilekatkan pada pepohonan yang perlu dilindungi keberadaannya, terutama pohon yang sudah mapan dan berusia tua, terhadap bentang alam dan lingkungannya. Petani mengaku mereka takut mengganti atau memperbaiki pagar di lahan pertanian mereka yang kondisinya sudah hampir roboh, karena takut dengan kemungkinan tindakan hukum dari pemerintah daerah.
ABC Rural: Warwick Long Peternakan di masa lalu
Meski para peternak menunggu undang-undang tersebut berubah, mereka yakin bahwa mereka terjebak dan tidak dapat memperbaiki infrastruktur mereka yang semakin menua.
"Peternak dibiarkan terkungkung oleh properti dari masa lalu," kata Leach.
"Mereka tidak dapat, dalam banyak kasus, memanfaatkan teknologi modern dan pada akhirnya peternakan tersebut menjadi tidak layak."
Sloan mengatakan bahwa dirinya merasa seperti kelinci percobaan karena para tetangganya sedang menunggu untuk melihat apa yang dewan lakukan terhadapnya, sebelum mulai melakukan sesuatu untuk pagar lahan peternakan mereka sendiri.
"Ada seorang pria di seberang jalan yang putus asa untuk mulai memperbaiki pagarnya tapi terlalu takut untuk memulai," katanya.
"Pagarnya juga tidak lebih baik dari pagar saya."
Diterjemahkan pada pukul 18.00 WIB, o11/7/2017 oleh Iffah Nur Arifah dan simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Hadiri KTT G20, PM Turnbull Lakukan Lawatan ke Perancis