Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mendapat jamuan istimewa di sela-sela perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun ini di Jerman dari sejumlah pemimpin dan kepala negara yang menghadiri event tersebut.

Setelah pada Jum'at (8/7/2017) PM Turnbull dan isterinya, Lucy, berkesempatan menjajal menumpangi ‘The Beast’ – kendaraan khusus Presiden Amerika Serikat yang merupakan kendaraan kelas militer senilai satu juta dolar AS – bersama Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, hari ini (9/7/2017) PM Turnbull dan isterinya kembali mendapat jamuan istimewa lainnya.

BACA JUGA: Metode Immersion Bantu Lestarikan Bahasa Aborijin Australia

Jamuan itu berupa terbang bersama menuju Paris, Perancis dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte, menggunakan pesawat pribadi Presiden Macron (9/7/2017).
Kedua pemimpin ini melangsungkan pembicaraan informal didalam penerbangan berdurasi 1,5 jam dari Kota Hamburg, Jerman dimana mereka sebelumnya merampungkan pertemuan resmi KTT G20 di Jerman.
Foto-foto dari landasan pacu menunjukkan Presiden Perancis, Emmanul Macron mengantarkan PM Turnbull meniti anak tangga pesawat dan masuk ke dalam pesawat dengan interior kayu berkilau. PM Malcolm Turnbull terbang menuju Paris setelah berakhirnya KTT G20 di Jerman.

ABC News: Chris Uhlmann

BACA JUGA: Di Australia, Mantan Ketua DPR RI Bantah Tak Penuhi Panggilan KPK

Penerbangan istimewa itu mengawali kunjungan persahabatan Perdana Menteri Malcolm Turnbull ke Paris, Perancis di mana kedua pemimpin akan menggelar pertemuan khusus guna membahas isu-isu seputar perdagangan, terorisme dan proyek kerjasama pembuatan kapal selam Australia, serta mendorong kemitraan Australia dan Perancis yang kokoh.

PM Turnbull menggambarkan kesepakatan pembuatan kapal selam antara Australia dan Perancis sebagai "proyek militer terbesar dan paling ambisius dalam sejarah Australia".

BACA JUGA: Michael Jakarimilena Tampil Lagi di Australia

"Ini adalah saat yang tepat, momen bersejarah, dimana 100 tahun sejak para pejuang Australia dan Perancis yang telah melakukan pengorbanan bersama, dari aliansi itu, dari keberanian itu, dari dedikasi oleh mereka pada masa-masa dimana para prajurit Australia mendatangi bagian ujung dunia lainnya untuk berperang demi kebebasan, dimana kita, cucu-cucu mereka, anak cicit mereka, bekerja sama untuk mempertahankan kebebasan kita, tidak hanya untuk hari ini tapi juga bertahun-tahun yang akan datang, "kata PM Turnbull.

Sementara Presiden Perancis, Emmanuel Macron menggambarkan kerjasama proyek pembuatan kapal selam Australia – Perancis sebagai "sebuah kehormatan bagi industri Prancis dan lebih luas lagi, keahlian sipil dan militer Prancis".
"Bagi saya ini adalah pilihan strategis, kemitraan yang nyata, dan sebuah keinginan untuk membangun pengalaman bersama di sektor ini, dan saya tidak sabar ingin melihat kerjasama ini terhubungkan dengan masa lalu negara kita berdua," katanya.
PM Turnbull terbang menuju Paris dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.

ABC News

Di sektor perdagangan, PM Turnbull juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Macron yang telah ikut mendorong perundingan Australia untuk memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa.
PM Turnbull mengatakan bahwa dirinya sudah bertemu dengan Presiden Dewan Eropa dan Komisi Eropa di Jerman, dan berharap kesepakatan perdagangan bebas dengan Eropa sudah dapat pada tahun 2019.

"Kami telah bertemu dengan [Donald] Tusk dan [Jean-Claude] Junker hari ini (9/7/2017), dan komitmen kami, dan mereka juga, saya yakin, adalah untuk melakukan semua yang kami bisa lakukan dalam rangka memastikan bahwa kami dapat menjadikan kesepakatan perdagangan bebas tersebut rampung dinegosiasikan dalam waktu 18 Bulan, "kata PM Turnbull.

Akhirnya, mengenai terorisme - sesuatu yang juga telah meresahkan Perancis dalam beberapa tahun terakhir – PM Turnbull mengatakan bahwa para pemimpin G20 untuk pertama kalinya telah mencapai kesepakatan mengenai bagaimana mengatasi penyebaran terorisme di internet.
"Kami telah melakukan perundingan di Hamburg, Jerman dan berhasil menyelesaikan sebuah kesepakatan mengenai perang melawan terorisme, kami mencapai visi yang jelas mengenai bagaimana mengatasi penyebaran terorisme di internet," katanya.
"Bagaimana infrastruktur luar biasa ini, perangkat paling luar biasa yang pernah ada dalam kerangka transformasi kehidupan miliaran orang, bagaimana kita dapat memastikan bahwa internet bukanlah ruang yang tidak dikelola dan bahwa supremasi hukum akan berlaku secara online seperti yang seharusnya Dan tidak offline."

Diterjemahkan pada pukul 13.00 WIB, 9/7/2017 oleh Iffah Nur Arifah dan simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

Lihat Artikelnya di Australia Plus

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Romantis Suami-Istri di Ponsel Ungkap Aksi Teror

Berita Terkait