jpnn.com - BEIRUT -- Majid al-Majid, sosok yang disebut sebagai pemimpin al-Qaeda di Libanon dikabarkan tewas dalam tahanan. Kantor berita BBC melaporkan, pihak militer setempat menyebutkan pimpinan Brigade Abdullah Azzam ini meninggal dalam karena gagal ginjal di sebuah rumah sakit di Beirut, Sabtu (4/1).
Hal ini hanya satu hari setelah otoritas Libanon mengumumkan hasil uji DNA pria yang pernah masuk dalam daftar buruan utama Kerajaan Saudi Arabia tersebut.
BACA JUGA: Sapi Berkepala Dua Lahir di Maroko
Menteri pertahanan Libanon, Fayez Ghosn mengkonfirmasi bahwa Majid ditahan pihak militer dan tengah menjalani pemeriksaan rahasia. Namun ia, belum mau menyebutkan kapan Majid ditangkap dan sejak kapan ia ditahan.
Majid sendiri diburu oleh sejumlah negara termasuk Amerika, Israel, Libanon dan lainnya. Bersama organisasi yang dipimpinnya Majid diduga kuat bertanggung jawab atas serangkaian aksi teror yang terjadi di timur tengah.
BACA JUGA: Putin Cabut Larangan Demonstrasi di Olimpiade Sochi
Teror terakhir yang dituduhkan kepadanya adalah serangan bom pada kedutaan besar Iran di Beirut, November lalu. Saat itu 23 jiwa tewas dalam aksi tersebut. Majid sendiri mulai memimpin Brigade Abdullah Azam sejak 2012 lalu. Organisasi garis keras inilah yang disebut menjadi dalang teror di sejumlah negara di timur tengah sejak 2009 lalu. (zul/jpnn)
BACA JUGA: Temukan Jembatan Era Dinasti Ming
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kado Natal Obama Nyasar
Redaktur : Tim Redaksi