JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadan Pohan menilai, pasca ditetapkan sebagai tersangka korupsi Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mantan Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum sudah tidak santun lagi. Kesantunan Anas dinilai sudah hilang setelah melancarkan serangan kepada partai pemenang Pemilu 2009 itu, pasca pengunduran dirinya dari ketum.
"Kenapa mas Anas itu menuding dan menyerang partai demokrat. Padahal sewaktu di DPP, dia ketum dan saya waksekjen, sama-sama mengusung politik yang cerdas, bersih dan santun. Kalau sekarang menyerang, berartikan sudah tidak santun lagi," kata Ramadan Pohan di Jakarta, Sabtu (2/3).
Ditanya tentang halaman demi halaman yang akan dibuka oleh Anas ke depan, Pohan mengaku tidak mengetahui apa maksud dari pernyataan Anas tersebut. Yang dia tahu hanyalah, ketika menyampaikan pidato perpisahan di DPP PD, Anas menyatakan mundur.
Karena itu, dirinya mengaku tidak mau berpolemik terkait apa yang disampaikan Anas, dan dia menyarankan supaya suami Athiya Laila itu fokus pada kasus hukum yang menjeratnya.
"Saya kira sebaiknya Pak Anas berkonsentrasi pada masalah hukumnya. Saya sebagai sahabat, mendoakan Pak Anas bisa menghadapi masalah hukumnya dengan baik dan lebih baik focus ke sana daripada pollitik," ujar Ramadan Pohan.
Dia juga berpesan kepada Anas, bahwa sepeninggal Anas mundur dari Ketum, kader-kader PD tidak akan terpecah dalam mewujudkan cita-cita membangun Indonesia.
"Untuk membangun Indonesia ini, Pak Anas percaya lah, kawan-kawan di demokrat ini juga kompak kok untuk konsolidasi demokrasi di Indonesia, untuk pembangunan politik, kita masih satu paham di sana," pungkasnya menyarankan.(Fat/jpnn)
"Kenapa mas Anas itu menuding dan menyerang partai demokrat. Padahal sewaktu di DPP, dia ketum dan saya waksekjen, sama-sama mengusung politik yang cerdas, bersih dan santun. Kalau sekarang menyerang, berartikan sudah tidak santun lagi," kata Ramadan Pohan di Jakarta, Sabtu (2/3).
Ditanya tentang halaman demi halaman yang akan dibuka oleh Anas ke depan, Pohan mengaku tidak mengetahui apa maksud dari pernyataan Anas tersebut. Yang dia tahu hanyalah, ketika menyampaikan pidato perpisahan di DPP PD, Anas menyatakan mundur.
Karena itu, dirinya mengaku tidak mau berpolemik terkait apa yang disampaikan Anas, dan dia menyarankan supaya suami Athiya Laila itu fokus pada kasus hukum yang menjeratnya.
"Saya kira sebaiknya Pak Anas berkonsentrasi pada masalah hukumnya. Saya sebagai sahabat, mendoakan Pak Anas bisa menghadapi masalah hukumnya dengan baik dan lebih baik focus ke sana daripada pollitik," ujar Ramadan Pohan.
Dia juga berpesan kepada Anas, bahwa sepeninggal Anas mundur dari Ketum, kader-kader PD tidak akan terpecah dalam mewujudkan cita-cita membangun Indonesia.
"Untuk membangun Indonesia ini, Pak Anas percaya lah, kawan-kawan di demokrat ini juga kompak kok untuk konsolidasi demokrasi di Indonesia, untuk pembangunan politik, kita masih satu paham di sana," pungkasnya menyarankan.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader Demokrat Pastikan Program Rutilahu Sampai ke Rakyat
Redaktur : Tim Redaksi