jpnn.com, SAMARINDA - Ketua DPD Gerindra Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Harun bereaksi keras terhadap tudingan yang dilontarkan tiga anggota DPRD Samarinda dari Fraksi PDI Perjuangan terhadap Prabowo Subianto.
Ketiga politikus PDIP itu adalah Ahmad Vanandza, Suryani, dan Hairul Usman.
BACA JUGA: Usul Debat Capres Pakai Bahasa Inggris Bikin Bu Mega Tertawa
Andi menyinggung ucapan para politikus PDIP itu yang terekam video amatir dalam aksi penolakan deklarasi #2019GantiPresiden pada Sabtu (15/9) lalu.
Saat itu Vanandza, Suryani, dan Hairul sempat menyingung sistem pemerintahan khilafah dan nama Prabowo yang merupakan ketua umum Gerindra.
BACA JUGA: Ketua Komisi VII Persoalkan Kenaikan Subsidi Solar
Andi menyebut ketiga politikus PDIP itu melanggar hukum dan melukai perasaan keluarga besar Gerindra.
“Saya belum pernah menemukan oknum anggota dewan yang sebodoh dan sehina ini,” ujar Andi sebagaimana dilansir laman Prokal, Kamis (20/9).
BACA JUGA: Ngebet Jadi Wagub, Taufik Gerindra Pasang Foto Ini di WA
Dia menambahkan, pihaknya juga mengakui sistem khilafah daulah islamiyah tidak sesuai dengan konstitusi.
“Namun, khilafah islamiyah juga diakui beberapa negara muslim. Akan tetapi, kenapa sebodoh dan sehina ini oknum anggota dewan yang menyebut khilafah sebagai kotoran?” kata Andi.
Andi juga mempertanyakan alasan tiga anggota DPRD Samarinda itu yang mengaitkan Prabowo dalam gerakan #2019GantiPresiden.
“Selama ini tidak ada hubungan antara #2019GantiPresiden dengan ketua umum kami. Gerindra tidak pernah menghubungkan kegiatan atau momentum apa pun dengan ketua partai lain,” kata Andi. (sapos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PP Satria: Cukup! Jokowi Satu Periode Saja
Redaktur & Reporter : Ragil