jpnn.com, MATARAM - Para petinggi dari lima partai politik (parpol) di Nusa Tenggara Barat mengggelar pertemuan untuk membangun koalisi dalam menghadapi pilkada serentak di NTB 2018.
Kelima parpol tersebut yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
BACA JUGA: Koalisi PKS-Demokrat Belum Final
Pertemuan dan konsolidasi parpol tersebut diprakarsai DPW PPP NTB.
Hadir dalam konsolidasi yang digelar Selasa malam ini (14/3) tersebut Ketua DPW PAN NTB H Muazzim Akbar, Ketua DPD Partai Hanura NTB Mudhan Hazdie, Ketua DPW PPP NTB Hj Wartiah.
BACA JUGA: Menurut Pengamat, Lebih Pas PKS Koalisi dengan PD
Sedangkan DPW PKB NTB diwakili HL Pelita Putra dan Gerindra NTB Abdul Thalib.
Koalisi yang ingin dibangun kelima parpol ini dalam rangka suksesi pilkada serentak 2018 mendatang, baik di pilkada NTB maupun di pilkada kabupaten/kota dengan tetap memperhatikan mekanisme dan penjaringan internal bakal calon kepala daerah di masing - masing parpol tersebut.
BACA JUGA: Rektor Dituding Manfaatkan Mahasiswa KKN untuk Kampanye
Ketua DPW PPP Provinsi NTB Hj Wartiah, mengungkapkan, tujuan digelarnya pertemuan dan konsolidasi tersebut untuk merespon dinamika dan konstalasi politik yang berkembang menuju suksesi di pilkada serentak 2018.
"Kita ingin menyatukan persepsi, pandangan dan langkah gerak sama dalam mengusung calon pada pilkada serentak 2018 mendatang," katanya.
Wartiah berharap koalisi yang akan dibangun tidak hanya sampai dengan pilkada NTB namun juga pilkada hingga tingkat bupati dan wali kota. Karena dengan bersatunya kelima parpol tersebut dalam satu gerbong koalisi, dipastikan menjadi sangat besar dan kuat.
"Siapapun yang kita usung dalam pilkada pasti menang dengan besar koalisi terbangun," ucapnya.
Ketua DPD Partai Hanura NTB, Mudahan Hazdie menyambut baik silaturahmi dan pertemuan tersebut, apalagi terkait dengan agenda pilkada serentak 2018 mendatang.
Silaturahmi, konsolidasi dan penjajakan antar partai politik dalam menghadapi agenda suksesi politik sangat diperlukan.
Pihaknya sangat terbuka untuk membangun koalisi dengan parpol manapun.
Partai Hanura sadar tidak memiliki raihan kursi cukup untuk mengusung pasangan calon. "Di partai Hanura kita ada mekanisme untuk konsultasi ke DPP," ungkapnya.
Senada dengan itu, Ketua DPW PAN NTB Muazzim Akbar mengatakan, bahwa silaturahmi dan pertemuan dilakukan secara spontanitas untuk niat baik semua parpol dalam mencari pemimpin terbaik bagi NTB kedepan.
"Mudahan cikal bakal yang akan kita bentuk poros tengah untuk mencari pemimpin terbaik dengan kekuatan yang kita punya 21 kursi," ucapnya.
Karena itu kedepannya perlu lagi didiskusikan langkah-langkah apa yang akan dilakukan, namun tetap memperhatikan mekanisme di masing-masing partai. Ia pun berharap, dengan adanya rencana koalisi yang akan dibangun tidak hanya di tingkat provinsi, tapi juga koalisi di tingkat kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada serentak 2018 di NTB.
Oleh karena itu, adanya koalisi yang terbangun tersebut kedepan tidak ada lagi kandidat atau calon yang mengaku sudah selesai di partai tertentu.
Sehingga sangat diperlukan lagi pertemuan lanjutan untuk mematangkan konsolidasi dan koalisi yang akan dibangun tersebut dengan langsung dihadiri masing-masing ketua DPD/DPW.
"Tidak itu saja, pertemuan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini juga akan membicarakan beberapa hal. Di antaranya perlu ada nota kesepahaman bersama di antara semua parpol untuk membangun koalisi,'' lukasnya.
Wakil Ketua DPW PPP NTB Nurdin Ranggabarani bertindak sebagai moderator pertemuan menambahkan, pihaknya berharap setelah nantinya koalisi terbangun, maka kedepan siapapun kandidat yang ingin maju harus mendaftar di masing-masimg parpol koalisi.
"Nanti, bagi siapapun calon harus mendaftar baik sebagai bacagub/ bacawagub di setiap parpol tergabung dalam koalisi tersebut,” usul bacawagub PPP tersebut.(yan)
Redaktur & Reporter : Soetomo