Petinggi PPP Tuding Mentan Biang Kisruh Harga Bawang

Kamis, 21 Maret 2013 – 20:15 WIB
Pekerja menaikkan ratusan karung Bawang import pelabuhan Bea Cukai Belawan, Sabtu (16/3). Kapal KM.Bunga Tanjung GT 06 No. 1481/PHB.S7 diketahui mengangkut 666 Kg Bawang putih dan 8.334 Kg Bawang Merah import ilegal asal Malaysia, perbuatan tersebut melanggar ketentuan peraturan Menteri Perdagangan nomor 06/M-DAG/PER/1/2013 tanggal 30 Januari tentang pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan import produk hortikultura,sehingga mengakibatkan kerugian negara mencapai Ratusan Juta. Foto : AMINOER RASYID/SUMUT POS
JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR RI Rhomahurmuzy mengatakan, sebelum adanya regulasi impor holtikultura yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian harga bawang relatif stabil dan tidak memberatkan konsumen.

"Tapi begitu Kementan mengeluarkan izin importir dari semula hanya ada 21 menjadi 131 importir holtikultura, harga bawang langsung melonjak," kata Rhomahurmuzy di press room DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).

Rhomy mengungkapkan keheranannya terkait 21 importir lama yang siap dengan jaringan distribusi, tapi diberi kuota impor kecil. Sedangkan 131 importir baru malah diberi kuota besar.

Apakah ada permainan antara importir dengan pemegang kebijakan di Kementan?  Rhomy hanya menyarankan sebaiknya hal tersebut ditanyakan langsung kepada Menteri Pertanian Siswono.

"Yang paling kompeten menerangkan apakah ada atau tidak permianan, tanyakan ke Siswono," tegasnya.

Lebih lanjut Sekjen DPP PPP itu memerkirakan, keuntungan importir bawang selama harga bawang melonjak mencapai sekitar Rp2,8 triliun. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Tak Khawatirkan Ancaman Relokasi Industri

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler