Petinju M. Rachman Bangkit Lagi, Jadi Juara Dunia Tertua di Indonesia

Diremehkan, Tak Punya Pelatih, Hanya Ditemani Istri

Jumat, 22 April 2011 – 10:33 WIB
JAWARA : Petinju Indonesia M Rachman berhasil membawa pulang sabuk juara kelas terbang mini versi WBA setelah menang KO atas petinju Thailand Kwantai Sithmorseng pada tanggal 19 April di Thailand. FOTO :CHARLIE.LOPULUA/INDOPOS

Bagi petinju, meraih gelar juara dunia di usia menjelang 40 tahun termasuk langkaTapi, itulah yang terjadi pada Muhammad Rachman

BACA JUGA: Sosok Franky Hubert Sahilatua di Mata Keluarga Terdekat

Dia akhirnya berhasil meraih juara dunia lagi setelah karir bertinjunya sempat terseok-seok

-------------------------- --------------
MUHAMMAD AMJAD, Jakarta
--------------------- -------------------
Ruang VIP di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, mendadak ramai pada Rabu (20/4) malam lalu

BACA JUGA: Kisah Asmara Bomber Cirebon dengan Sri Maliha

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng, Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Gordon Mogot, dan beberapa insan olahraga tanah air terlihat berkumpul di sana.

Berkumpulnya para petinggi olahraga tanah air itu terjadi secara mendadak
Kehadiran mereka di bandara ternyata diputuskan dengan tiba-tiba pada hari itu juga untuk menyambut kedatangan juara dunia tinju kelas terbang mini (47,6 kg) WBA baru, M

BACA JUGA: Mengunjungi London saat Inggris Akan Punya Gawe Besar

Rachman.

Kesuksesan Rachman memang tidak diprediksi oleh kalangan olahraga tanah airSebab, tidak ada gembar-gembor sebelumnya tentang rencana dia menantang juara dunia asal Thailand, Kwantai SithmorsengItu pula yang diungkapkan Andi saat menyambut Rachman"Anda pergi tidak bilang-bilangTernyata, saat pulang membuat kami terkejut dengan membawa kemenangan dan sabuk juara," kata mantan juru bicara kepresidenan itu

Dia juga memuji RachmanSebab, saat meraih gelar juara dunia itu, dia tidak muda lagi, hampir memasuki usia 40 tahun"Kami bangga karena dia telah berhasil mengharumkan nama IndonesiaIstimewanya, dia sudah tuaKalau saya boleh sebut, tua-tua nanas, makin tua makin ganas," ujar Andi.

Rachman menceritakan, kesuksesannya membawa pulang gelar juara dunia tak bisa dilepaskan dari sikapnya selama iniDia memang sengaja berangkat diam-diam ke ThailandDengan cara begitu, dia menjadi lebih tenang dan tidak terlalu terbebani"Lebih baik begini (berangkat diam-diam)Saya bisa lebih berkonsentrasiSelain itu, tidak ada pikiran lain-lain dari sayaMungkin berbeda kalau rame-rame berangkatnya," ucapnya saat ditemui di Jakarta kemarin (21/4).

Keberhasilan Rachman itu harus dilalui dengan jalan cukup panjangSebab, dia sebenarnya sudah dianggap habis oleh insan tinju tanah airBisa jadi, karena anggapan itu pula, nyaris tidak terdengar rencana pertarungannyaPetinju kelahiran Merauke, Papua, itu mengatakan, keberhasilannya bertanding melawan juara dunia dari Thailand tidak didapatkan dengan mudahKesempatan itu didapat karena dia memang sering bertarung di luar negeri.

Sebelumnya, Rachman merebut sabuk juara dunia kelas terbang mini versi IBF pada 2004Gelar tersebut melayang pada 2007 setelah dia ditaklukkan petinju Filipina, Florante CondesSetelah itu, Rachman ternyata tidak berhentiDia masih meneruskan karir bertinjunya.

Pertarungan besar yang sempat dia lakoni sebelum 2011 adalah pada 2009Saat itu dia menantang juara dunia versi WBC Oleydong Sithsamercai asal ThailandDalam pertarungan yang digelar di Thailand itu, Rachman kembali harus menelan kekalahan"Saat itu saya belum merasa waktunya untuk berhenti meskipun sudah tuaSaya tetap bertinju karena ini hobi sayaJadi, saya terus saja berlatih," terangnya.

Belajar dari kekalahan itu, Rachman lebih mematangkan persiapanHebatnya, dia tidak perlu seorang pelatih yang mendampinginya berlatihRachman membuat sendiri program latihannyaPada medio 2010 itu, Rachman telah bertanding dua kali, dan keduanya dia menangkanPeringkatnya pun terus melorot dari sepuluh besar hingga hanya berada di peringkat ke-12Namun, keberuntungan berpihak kepadanya.

Pada akhir 2010, juara dunia WBA Kwantai memilih melakoni pertarungan choice (pilihan)Saat itu promotor dari bendera Galaxy Promotion, Niwat Laosuwanwat, menawarinya menjadi lawan Kwantai.

"Saya mengiyakannya sajaSaya melihat itu adalah kesempatan besar untuk kembali menjadi juara dunia," ucapnyaDia pun membuat persiapan secara matangSelama persiapan tanpa pelatih itu, Rachman hanya didampingi sang istri (Dia tidak mau menyebutkan namanya) berlatih setiap pagi dan soreMelihat hasil latihan, lanjut Rachman, dia semakin yakin bahwa fisiknya masih mampu menghadapi petinju Thailand itu.

"Istri saya sebagai timer (pemantau waktu saya) saat berlatih fisikLatihan saya lakukan mandiri di rumah dan alun-alun Blitar," bebernyaSelain faktor persiapan, Rahman mengaku kesuksesannya disebabkan pihak lawan cenderung meremehkannyaSebab, saat berangkat ke Thailand dia hanya didampingi tiga koleganyaBahkan, sang manajer Erik Purna Irawan juga tidak ikut.

Setibanya di Thailand, saat timbang badan pada Senin (18/4), Rachman ternyata juga kelebihan berat 5 ons dari 47,6 kg yang diwajibkanKarena itu, dia sempat skipping 15 menit hingga berat badannya memenuhi syarat.

"Mungkin dari beberapa alasan itu lawan semakin meremehkan sayaDia melihat saya tidak siap sehingga menjadi kurang waspada," ungkapnyaMeskipun sempat terjatuh dua kali pada ronde kedua dan kelima, Rachman akhirnya berhasil membalikkan kedudukan dan meng-KO Kwantai pada ronde ke-9"Melihat lawan terlalu percaya diri, saya semakin termotivasi dan yakin juga bahwa saya pasti bisa mengalahkannyaItu akhirnya terbukti," ujarnya.

Rachman menyebut akan meneruskan karir bertinjunya hingga benar-benar habisSelama masih mampu bertarung, Rachman akan berusaha keras untuk mempertahankan sabuk juaranya"Saya tidak akan pensiun dalam waktu dekatSaya akan berusaha mempertahankan sabuk ini selama mungkinSaya juga tidak akan mencari pelatih, karena dengan program saya ternyata saya mampu," tandas petinju dengan rekor 64 kali tanding dengan 49 kali menang (33 KO/TKO), 10 kali kalah, dan 5 kali draw tersebut(c2/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ariel Peterpan Me-Launching Album Single Terbaru di Dalam Tahanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler