Sosok Franky Hubert Sahilatua di Mata Keluarga Terdekat

Sakit, Bikin Lagu Anak Tiri Republik serta Sirkus dan Pangan

Jumat, 22 April 2011 – 00:42 WIB

Indonesia kembali kehilangan salah satu musisi terbaiknyaFranky Sahilatua meninggal setelah berjuang melawan kanker tulang belakang di RS Medika Permata Hijau, kemarin

BACA JUGA: Kisah Asmara Bomber Cirebon dengan Sri Maliha

Menjelang kepergiannya, Franky masih sempat bikin lagu berjudul Anak Tiri serta Sirkus dan Pangan


DEDI MIRWAN, Tangsel

SUASANA rumah Franky Hubert Sahilatua atau biasa dikenal dengan nama Franky Sahilatua di Perumahan Pelangi Rt 005/02 No 22, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, mendadak ramai begitu mendengar kabar meninggalnya penyanyi lagu balada ini, Rabu sore (20/4)

BACA JUGA: Mengunjungi London saat Inggris Akan Punya Gawe Besar

Sebuah tenda lengkap dengan puluhan kursi dipasang di depan rumah berwarna cokelat krem tersebut.

Puluhan pelayat datang silih berganti untuk mengucapkan belasungkawa kepada keluarga
Belasan karangan bunga tanda belasungkawa dari sejumlah pejabat negara seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga menghiasi di kanan dan kiri rumah yang dekat dengan Stasiun Kereta Pondok Ranji tersebut.
"Sebelum meninggal dia selalu bilang ’mama ada sesuatu’ terus menerus

BACA JUGA: Ariel Peterpan Me-Launching Album Single Terbaru di Dalam Tahanan

Sepertinya itu firasat," kata Theodora, ibu dari Franky Sahilatua.

Theodora menceritakan, anaknya tersebut merupakan sosok anak yang sangat baikBahkan, saat marah, pria kelahiran Surabaya tersebut tidak pernah menunjukkan nada tinggi"Dia kalau marah tidak pernah membentak atau nadanya tinggiSaya sangat terpukul dengan kepergiannya," ucap Theodora sambil menangis.


Ibu kandung dari Franky tersebut tidak dapat menutupi raut sedih di mukanyaBeberapa kali Theodora harus menghapus air mata yang keluar menggunakan tisu.
Kesedihan serupa ditunjukkan anak pertama Franky, Ken Noorca SahilatuaDia mengatakan, sebelum meninggal kondisi bapaknya memang sudah dropBahkan, Jumat (16/4), penyanyi yang tenar ketika berduet dengan adiknya Jeanne Sahilatua ini dilarikan ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri

"Kondisi bapak sempat kembali stabilMatanya mulai bisa dibukaPadahal saat dibawa kondisinya tidak sadarkan diriKita mikir ini bisa sembuh," harap Ken.

Tapi keadaan berkata lainRabu sore Franky akhirnya meninggal"Tadi pagi (20/4) pukul 10-an rumah sakit nelponMereka bilang kondisi bapak kembali turunTekanan darah turun, oksigen di darah turunJam 15.15 dia akhirnya pergiKita semua ada di samping diaOma (Theodora) juga ada saat ituMakanya Oma sangat terpukul," katanya.

Turunnya kondisi pencipta lagu Terminal dan Kemesraan ini, kata Ken, karena kecapeanApalagi penyakit yang diderita ayahnya cukup parahKanker bisa langsung menyerang dalam hitungan hari"Begitu kecapean langsung diserang," ujarnya

Penyebab staminanya turun, cerita Ken, karena ayahnya masih sering membuat laguKen masih ingat, karya terakhir yang diciptakannya adalah Anak Tiri Republik serta Sirkus dan Pangan"Dua lagi itu diciptakan saat bapak sedang sakit terakhir iniWalaupun sakit tapi bapak memang suka tetap bikin laguDia sepertinya tidak pernah mau berhenti berkarya," beber Ken.

Ken menceritakan, ayahnya adalah sosok bapak yang baikSelain itu, penyanyi yang sudah memiliki 9 album solo ini juga menjadi ayah bagi kakak dan adik-adiknya"Dia tidak hanya ayah di keluarga kitaDia yang menjadi penopang semuanyaAyah bagi seluruh keluarga," ingat Ken.

Baginya, banyak memori penting bersama suami Harwantiningrum iniSampai sekarang ayahnya berhasil mempertahankan keluarga kecil yang dimilikinya"Hal itu tentunya tidak mudahItu yang menjadi kenangan," pungkas Ken.

Dalam mendidik pun, kata Ken, bapaknya tidak menuntut banyak untuk-anak-anaknyaTapi, ada cita-cita bapaknya yang belum bisa diwujudkan Ken dan adiknya Hugo Decano Sahilatua, yaitu menciptakan lagu"Dia cuma ingin anak-anak bisa menciptakan lagiCuma sampai sekarang belum kesampaian," kenangnya.

Tapi, lanjut Ken, meskipun belum bisa mewujudkan keinginan ayahnya, tapi Ketua Bidang Kesenian Nasional Demokrat ini tidak pernah marahAyahnya tidak pernah memaksa anaknya untuk menjadi apa-apa"Pesannya apapun yang produktif itu yang papa dukung," katanya lirih.

Bagi Ken, bapaknya teladan yang baikKen masih ingat ketika masih kecil dirinya tidak pernah mengetahui makna lagu yang diciptakan ayahnyaTapi, ketika beranjak dewasa barulah Ken mengetahui makna sebenarnya"Pas dewasa baru tahuTernyata maknanya seperti itu," ucapnya(*)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengunjungi Pelesetan White House di Selandia Baru, Surga Para Pria Dewasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler